Tokoh PPKI – PPKI atau dalam bahasa Jepang Dokuritsu Junbi Iinkai berperan untuk melanjutkan hasil kerja BPUPKI untuk meresmikan pembukaan dan batang tubuh konstitusi. PPKI diketuai Soekarno dengan wakilnya, Mohammad Hatta. Sementara anggotanya berjumlah 21 orang.
Soepomo KRT Radjiman Wedyodiningrat RP Soeroso Soetardjo Kartohadikoesoemo KH Abdul Wahid Hasyim Ki Bagus Hadikusumo Otto Iskandardinata Abdoel Kadir Pangeran Soerjohamidjojo Pangeran Poerbojo Mohammad Amir Abdul Abbas Mohammad Hasan GSSJ Ratulangi Andi Pangerang AH Hamidan I Goesti Ketoet Poedja Mr. Johannes Latuharhary Yap Tjwan Bing
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: PPKI Mulai Bekerja Siapkan Kemerdekaan RI Selanjutnya tanpa sepengetahuan Jepang, keanggotaan bertambah enam yakni:
Achmad Soebardjo Sayuti Melik Ki Hadjar Dewantara RAA Wiranatakoesoema Kasman Singodimedjo Iwa Koesoemasoemantri
Contents
Apa yang dilakukan oleh PPKI pada sidang pertama?
Pada sidang pertama PPKI, UUD 1945 disahkan menjadi konstitusi negara. selain mengesahkan UUD 1945, PPKI juga melakukan revisi Piagam Jakarta atau Jakarta Charter.b. Menetapkan Soekarno sebagai Presiden dan Moh.
Berapa kali sidang pertama BPUPKI?
B. Sejarah PPKI – Sejarah PPKI dimulai saat kekalahan Jepang dalam Perang pasifik yang sudah mulai terlihat jelas. Pada 7 September 1944, perdana Menteri Jepang, Jenderal Kuniaki Koiso mengumumkan bahwa Indonesia akan diberikan kemerdekaan jika Jepang mencapai kemenangan dalam perang Asia Timur Raya.
Jepang mengharapkan, dengan memberikan kesempatan kemerdekaan, tentara sekutu akan disambut oleh negara Indonesia sebagai penyerbu negara mereka. Akhirnya pada tanggal 1 maret 1945 Jendral Kumakichi harada, pimpinan pemerintah pendudukan militer Jepang di Jawa mengumumkan pembentukan badan khusus untuk menyelidiki usaha-usaha dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang bernama BPUPKI.
Pada hari ulang tahun kaisar Jepang, Kaisar Hirohito, tanggal 29 April 1945, BPUPKI diresmikan. DR. KRT Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk sebagai ketua BPUPKI yang didampingi oleh Raden Pandji Soeroso dan Ichibangase Yosio sebagai wakil ketua. Pada saat itu Raden Pandji Soeroso juga diangkat sebagai kepala kantor tata Usaha BPUPKI yang dibantu oleh Masuda Toyohiko dan Mr.
- Abdoel Gafar Pringgodigdo.
- BPUPKI beranggotakan 67 orang.
- Tujuh anggota dari BPUPKI adalah anggota istimewa, mereka adalah perwakilan dari pendudukan militer Jepang.
- Namun, ketujuh anggota tersebut tidak memiliki hak suara, hanya jadi pengamat saja.
- Selama berdirinya BPUPKI, telah diadakan dua kali sidang dan pertemuan-pertemuan tidak resmi oleh panitia kecil.
Sidang pertama dilakukan pada tanggal 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945. Pada sidang pertama ini, Indonesia mendapatkan rumusan dasar negara. Rumusan dasar negara tersebut diberikan oleh tiga tokoh utama pergerakan nasional Indonesia yaitu Prof. Moh. Yamin,, Prof.
Dr. Soepomo dan juga Ir. Soekarno. Gagasan lima sila dasar itu diberi nama oleh Ir. soekarno dengan istilah Pancasila, Sidang BPUPKI pertama itu dikenang sebagai detik-detik lahirnya Pancasila, maka dari itu setiap 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila. Pidato yang diberikan oleh Ir. Soekarno menjadi tanda bahwa berakhirnya masa persidangan resmi yang dilaksanakan oleh BPUPKI.
BPUPKI mengalami proses jeda atau istirahat selama sebulan lebih. Sebelum masa resesi ini dimulai dibentuklah panitia kecil yang beranggotakan 9 orang yang disebut dengan Panitia Sembilan. Panitia sembilan diketuai oleh Ir. Soekarno dengan tugas mengolah usul-usul dasar negara dari para anggota BPUPKI.
Sidang kedua BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 1945 sampai 17 Juli 1945. Pada sidang kedua ini BPUPKI membahas tentang wilayah Indonesia, kewarganegaraan Indonesia, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi serta pendidikan di Indonesia. Setelah sidang kedua BPUPKI, pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI resmi dibubarkan.
BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah berhasil dalam menyelesaikan tugasnya untuk menyusun rancangan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia. Setelah pembubaran BPUPKI, barulah dibentuk PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekan Indonesia. PPKI diketuai oleh Ir.
Soekarno dan beranggotakan 21 orang yang terdiri dari berbagai etnis di Indonesia. PPKI sendiri diberikan tugas untuk meresmikan pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu, PPKI juga diberikan tugas untuk melanjutkan hasil kerja BPUPKI seperti memindahkan kekuasaan dari pihak pemerintah Jepang kepada pemerintah Indonesia dan juga bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan ketatanegaraan Indonesia yang baru.
PPKI diresmikan pada tanggal 9 Agustus 1945 oleh Jendral terauchi di Kota Ho CHi Minh, Vietnam dengan mendatangkan tiga tokoh dari Indonesia yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan DR. KRT Radjiman Wedyodiningrat. Pada saat itu Terauchi juga memberikan pidato singkat mengenai pemerintah jepang yang memutuskan untuk memberikan hadiah kemerdekaan kepada Indonesia.
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh golongan muda seperti Adam Malik dan Chaerul Saleh. Golongan muda tersebut menculik Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Achmad Soebardjo.Sementara itu di Jakarta, Chaerul dan anggota pemuda lainnya menyusun rencana untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang.
Namun rencana tidak berjalan mulus karena tidak semua anggota PETA mendukung rencana perebutan kekuasaan tersebut. Rencana proklamasi Indonesia awalnya akan dilakukan di Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945, bahkan teks proklamasi dan bendera merah putih sudah dikibarkan sejak tanggal 15 Agustus.
Karena tidak adanya kabar yang jelas dari Jakarta, Jusuf Kunto dikirim untuk berunding dengan golongan muda di Jakarta. Namun, Jusuf Kunto hanya menemui Mr. Achmad Soebardjo di sana. Pada akhirnya Jusuf Kunto dan Mr. Achmad Soebardjo pergi ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno, Moh.
Hatta, Fatmawati dan Guntur. Achmad Soebardjo membawa Bung Karno dan Hatta ke Jalan Pegangsaan Timur no.56 untuk membacakan proklamasi. Keesokan harinya, pada tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi dikumandangkan dengan naskah yang telah diketik oleh Sayuti Melik menggunakan mesin ketik yang diambil dari Kantor Kepala Angkatan Laut jerman, Mayor Dr.
Hermann Kandeler. Sebagai salah satu tokoh penting dalam kemerdekaan Indonesia, Karya Lengkap Bung Hatta Buku 2; Kemerdekaan Dan Demokrasi berisikan berbagai karya yang dihasilkan oleh salah satu anggota dari PPKI ini.
Siapa saja tokoh yang menjadi anggota dan Wakil Ketua dalam PPKI?
Perbesar Konferensi Pers Sukarno-Hatta Pasca-Proklamasi (Foto: kitlv.nl) Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI ) merupakan sebuah organisasi kepanitiaan kerja yang dibentuk pada 7 Agustus 1945. Lembaga tersebut dibentuk para petinggi di Indonesia yang bertujuan sebagai bentuk persiapan pelaksanaan kemerdekaan dan kebutuhan setelah kemerdekaan.
PPKI membahas sejumlah hal yang bersifat praktis seperti pelaksanaan proklamasi kemerdekaan, penetapan dasar negara, simbol negara, dan kebutuhan kelembagaan negara. Secara umum, kepanitiaan yang memiliki nama lain Dokuritsu Junbi Iinkai ini memiliki anggota sebanyak 21 orang. Para anggota PPKI berasal dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia,
Beberapa tokoh yang menjadi anggota sekaligus menjabat posisi penting dalam lembaga ini yakni, Sukarno sebagai ketua dan Mochammad Hatta sebagai wakil ketua. Perbesar Bung Karno dan Bung Hatta. (Foto: Dok. Kemdikbud) PPKI melaksanakan sidangnya setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kepanitian tersebut hanya bertahan hingga 22 Agustus 1945. Sejak dibentuk, PPKI mengadakan sidang sebanyak tiga kali yang dilaksanakan pada 18, 19, dan 22 Agustus 1945.
Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 Mengangkat Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden Membentuk Komite Nasional sebagai badan pembantu Presiden sebelum DPR/MPR seperti yang diharapkan UUD 1945.
Sidang II PPKI dilaksanakan pada 19 Agustus 1945 dengan fokus pembahasan untuk menyusun pemerintahan pusat dan daerah menghasilkan keputusan sebagai berikut.
Menetapkan 12 Kementerian yang bertugas membantu Presiden Membagi wilayah Indonesia ke dalam delapan provinsi beserta menunjuk para gubernurnya Akan membentuk suatu Badan Keamanan Rakyat (BKR)
Dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 1945, hasil Sidang III PPKI berfokus dengan merancang lembaga tinggi kelengkapan negara dan menghasikan keputusan berikut.
Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNPI) yang berpusat di Jakarta Menetapkan partai Nasional Indonesia (PNI) sebagai satu-satunya partai politik di Indonesia
Membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Kapan sidang PPKI pertama?
Kapan Sidang PPKI Pertama? – Sejak dibentuk, PPKI melaksanakan tiga kali sidang. Sidang pertama pada 18 Agustus 1945, kemudian sidang kedua tanggal 19 Agustus 1945, dan sidang ketiga atau yang terakhir pada 22 Agustus 1945. Dikutip dari artikel bertajuk “Fakta Sejarah: Sidang PPKI 18 Agustus 1945” dalam website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), awalnya para anggota PPKI bersepakat untuk menyelenggarakan sidang pertama pada 16 Agustus 1945.
Akan tetapi, rencana tersebut gagal karena terjadi perbedaan pendapat antara golongan muda dengan golongan tua terkait rencana kemerdekaan Indonesia. Golongan muda bersikukuh bahwa proklamasi kemerdekaan harus dilakukan secepat-cepatnya tanpa harus menunggu realisasi janji dari Jepang.Sebaliknya, golongan tua yang dimotori Sukarno dan Hatta cenderung mengikuti anjuran Jepang.
Maka, terjadilah peristiwa Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945. Sukarno dan Hatta dibawa oleh para pemuda ke Rengasdengklok, dekat Karawang, untuk diamankan.Hingga akhirnya, Sukarno dan Hatta bersepakat dengan golongan muda bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan keesokan harinya, yakni tanggal 17 Agustus 1945, di Jakarta.