Sebutkan komponen yang terdapat dalam rancangan penelitian
- Jawaban:
- Merumuskan Masalah
- Dalam hal ini masalah ialah hal yang mengandung persoalan, serta membutuhkan pemecahan, dengan demikian tidak semua hal mengandung persoalan atau tidak semua hal dapat menjadi masalah. Masalah geografi sekurang-kurangnya menyangkut 3 persoalan pokok seperti:
Apa masalahnya.?? “berkaitan dengan gejalanya”. Dimana masalah terjadi.?? “berkaitan dengan lokasi dan ruang”. Mengapa masalah terjadi.?? “berkaitan dengan relasi, interelasi dan interaksi gejala”. Kajian Teori Dan Pengajuan Hipotesis Setelah menemukan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian, langkah berikutnya ialah menentukan jawaban sementara atau dugaan jawaban terhadap pertanyaan tersebut.
- Baca Juga : Sensus Penduduk adalah
- Dapat dipercaya dan masuk akal.
- Merupakan uangkapan keteraturan pikiran.
- Memberikan peluang untuk pengujian empiris.
- Pengumpulan Data Untuk Menguji Kebenaran Hipotesis
- Setelah masalah dirumuskan dan hipotesis diajukan, maka langkah selanjutnya ialah dengan melakukan kegiatan lapangan untuk mengumpulkan data guna menguji kebenaran hipotesis, teknik pengumpulan data penelitian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Analisis isi media massa.
- Observasi langsung.
- Observasi tidak langsung “tatap muka”.
- Wawancara tidak langsung “angket atau kuesioner”.
- Studi documenter “bibliografi”.
- Penggunaan Sampel
Sampel ialah bagian dari populasi yang mewakili populasi yang bersangkutan, oleh karena itu sebelum menentukan sampel dari suatu populasi, maka harus diketahui terlebih dahulu tentang populasi tersebut. Pertama kita harus membuat estimasi populasi yang akan diambil sampelnya. Dalam pemilihan sampel dari populasi dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti:
- Sampel acak sederhana, pengambilan sampel yang dilakukan secara acak.
- Sampel bertingkat, pengambilan sampel dengan cara membagi populasi menjadi kelas atau tingkat tertentu.
- Sampel sistematik, pengambilan sampel dengan membuat daftar populasi secara berurut.
- Sampel cluster, pengambilan sampel dengan membagi populasi ke dalam kelompok menurut area.
- Sampel kuota, pengambilan sampel dengan cara menentukan beberapa strata yang paling dominan yang kemudian diambil dari setiap strata berdasarkan kuota.
- Sampel sebanding, pengambilan sampel ini hampir sama dengan sampel kuota dan setiap strata diwakili oleh anggota yang sebanding dengan ukuran strata.
- Sampel tujuan, pengambilan sampel dengan tujuan tertentu.
: Sebutkan komponen yang terdapat dalam rancangan penelitian
Contents
Apa itu rancangan penelitian?
Rancangan Penelitian: Pengertian dan Contoh Rancangan penelitian adalah dokumen pendek berupa kerangka penelitian yang didalamnya terdapat pemikiran awal mengenai proyek penelitian secara logis, sistematis dan ringkas. Selain itu rencana penelitian merupakan makalah konsep yang bisa dibagikan secara rahasia kepada sesama teman peneliti.
Dalam makna khusus, rencana penelitian terdiri dari penghimpunan & analisis data. Sedangkan pada makna umum terdiri dari perencanaan dan mendefinisikan masalah hingga laporan. Rancangan penelitian juga bisa dimaknakan sebagai penyusunan rencana penelitian berdasarkan apa saja yang akan dilakukan. Ini mencakup poin-poin penting yang nantinya ditulis secara ringkas.
Rancangan penelitian adalah metode sistematis yang dipakai peneliti untuk melaksanakan penelitian. Metode tersebut adalah penyelarasan seluruh elemen yang ada untuk memperoleh penjelasan yang rasional dan akurat. Agar bisa memperoleh hasil yang maksimal, akurat dan original, rancangan penelitian harus taat metodologi penelitian yang telah ditentukan.
Bagaimana Cara menentukan rancangan penelitian yang bagus?
– Rancangan penelitian merupakan sarana untuk menentukan skala prioritas masalah yang ada, serta cara untuk menghimpun data, menganalisis dan menerjemahkannya dan hasil finalnya adalah untuk memperoleh solusi dari masalah yang ada. Ini merupakan pendapat dari (Sekaran 2003) Selain itu beliau (Sekaran (2003)) juga mengenalkan 6 komponen pada rancangan penelitian, diantaranya adalah: Tujuan Penelitian, Jenis penelitian, Level keterlibatan peneliti, Setting studi, Bagian analisis dan estimasi waktu.
- Rancangan penelitian adalah sistem yang digunakan untuk membuat ketetapan masuk akal dan rasional yang digunakan untuk memperoleh hasil penelitian yang akurat dan valid.
- Selain itu rancangan penelitian juga merupakan sarana pengaturan yang terdiri dari cara menentukan pengumpulan data, cara menentukan prosedur pengukuran, menentukan instrumen penelitian, analisis data dan sampel.
Hal ini merupakan pendapat dari Cavana (2001). Selain itu beliau juga berpendapat bahwa rancangan penelitian yang bagus ditentukan dengan data yang didapat harus sesuai dengan isu/topik/masalah penelitian, serta dihimpun dengan prosedur yang objektif.
Apa itu rancangan penelitian berdampak?
Rancangan penelitian yang juga dikenal dengan desain penelitian adalah serangkaian metode yang menjadi prosedur riset untuk dimanfaatan dalam mengumpulkan dan menganalisis ukuran variabel penelitian, Hal ini mengindikasikan bahwa rancangan penelitian adalah kerangka kerja yang telah dibuat untuk menemukan jawaban atas pertanyaan penelitian.
- Terdapat beragam jenis rancangan penelitian, diantaranya yaitu deskriptif, korelasional, eksperimental, diagnostik.
- Selain itu, jenis rancangan penelitian juga bisa dibedakan berdasarkan pengelompokkan partisipan, diantaranya yaitu studo kohort, studi longitudinal, dan lain-lain.
- Dalam menyusun rancangan penelitian harus memperhatikan sifat atau karakteristik dari rancangan tersebut, yang meliputi netralitias, reliabilotas, validitas, dan generalisasi.
Rancangan penelitian sejatinya lebih mengacu pada strategi keseluruhan yang kita pilih untuk mengintegrasikan berbagai komponen penelitian dengan cara yang logis. Dengan kaedah yang demikianlah setidaknya memastikan secara efektif mengatasi jenis rumusan permasalah yang akan diteliti.
Dengan kata lain, ini merupakan blue print dalam mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data. Rancangan penelitian juga bisa diartikan sebagai kerangka kerja metode dan teknik penelitian yang dipilih oleh seorang peneliti. Desain ini memungkinkan para peneliti untuk mengasah metode penelitian yang cocok untuk materi pelajaran dan mengatur studi mereka untuk sukses.
Jenis masalah penelitian yang dihadapi oleh seorang peneliti akan menentukan rancangan penelitian dan bukan sebaliknya. Fase desain dari suatu penelitian menentukan alat mana yang digunakan dan bagaimana mereka digunakan. Rancangan penelitian yang berdampak biasanya menciptakan bias minimum dalam teknik pengumpulan data dan meningkatkan kepercayaan pada akurasi data yang dikumpulkan.
Bagaimana rumusan masalah dalam penelitian?
Unsur-Unsur dalam Rancangan Penelitian Sosial Rancangan penelitian memuat beberapa unsur yang mutlak harus ada, yaitu sebagai berikut.1. Latar Belakang Masalah Bagian ini berisi tentang fakta-fakta yang ada di dalam masyarakat yang mendukung permasalahan penelitian.
- Di dalam latar belakang masalah juga harus diuraikan mengenai alasan yang mendasari dipilihnya suatu masalah tertentu untuk diteliti.
- Latar belakang masalah sebenarnya hanya merupakan pengantar dari seorang peneliti guna menuju pada sasaran yang dituju, yaitu perumusan masalah.
- Latar belakang permasalahan ada baiknya tidak terlalu panjang, sebab ada kekhawatiran justru akan menambah tidak jelas dalam merumuskan permasalahan.2.
Perumusan Masalah Dalam penelitian, masalah merupakan hal yang sangat penting dan merupakan jiwa dari sebuah penelitian. Masalah harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga merangsang untuk berpikir. Masalah dalam penelitian harus mendorong pemahaman yang lebih mendalam, fundamental, prinsipil, dan kausal.
Pemilihan masalah serta perumusannya memengaruhi seluruh penelitian karena setiap langkah, bahkan apapun yang diuraikan dalam sebuah penelitian harus selalu berkaitan dengan perumusan masalah. Oleh karena itu, masalah yang kita pilih harus dipikirkan masak-masak. Dengan demikian lebih baik memakan waktu lama dalam mencari dan merumuskan masalah agar lebih jelas dan tidak menimbulkan kekaburan dalam melakukan penelitian.
Cara Membuat Rancangan Penelitian
Mengingat pentingnya perumusan masalah dalam suatu penelitian, maka harus memenuhi kriteria berikut ini.
- Harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
- Harus jelas, padat, dan mudah dipahami oleh orang lain.
- Mengandung unsur data yang mendukung pemecahan masalah penelitian.
- Merupakan dasar dalam membuat kesimpulan sementara (hipotesis).
- Rumusan masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.
Contohnya adalah “bagaimanakah hubungan antara frekuensi belajar dengan nilai ulangan siswa?” 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan keinginan peneliti untuk mencapai sesuatu dalam penelitiannya. Tujuan penelitian isinya sama dengan yang terdapat dalam rumusan masalah.
Hanya bentuk kalimatnya saja yang berbeda. Dalam rumusan masalah berupa kalimat pertanyaan, sedangkan dalam tujuan penelitian berupa kalimat pernyataan. Dengan demikian jumlah rumusan masalah sama dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian digunakan sebagai kontribusi terhadap ilmu yang berkaitan dengan subjek penelitian yang dimaksudkan.
Contoh tujuan penelitian adalah “untuk mengetahui hubungan antara frekuensi belajar dengan nilai ulangan siswa”. Manfaat penelitian merupakan rumusan tentang kegunaan penelitian yang bisa bersifat praktis maupun teoretis. Bersifat praktis, misalnya mempermudah dalam pengambilan kebijakan, sedangkan bersifat teoretis, misalnya memperkaya dan mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan.
- Manfaat penelitian ini merupakan kelanjutan dari tujuan penelitian.4.
- Tinjauan Pustaka (Studi Literatur) Studi literatur sangat penting bagi pembuktian, terutama masalah orisinalitas (keaslian) penelitian.
- Studi literatur yang berkaitan dengan masalah yang kita pilih akan memperluas pengetahuan kita tentang masalah yang akan kita teliti dan apa yang telah dilakukan oleh peneliti lain.
Semakin banyak kita mengetahui tentang penelitian, maka kita akan semakin tahu mengenai pendekatan dalam memecahkan permasalahan dari penelitian yang kita lakukan. Jadi, studi literatur dapat membantu kita dalam seluk-beluk permasalahan, metode atau teknik penelitian yang dijalankan, sumber-sumber data, dan bacaan lainnya.
- Selain itu dapat juga kita mengetahui apakah permasalahan yang kita angkat telah diteliti oleh orang lain atau belum.
- Diusahakan dalam melakukan sebuah penelitian, masalah harus orisinil atau dengan kata lain belum pernah diteliti oleh orang lain, karena itu akan menjamin kualitas penelitian yang kita lakukan.
Kalaupun permasalahan penelitian kita ternyata sudah pernah ada yang meneliti, kita harus mencoba untuk meyakinkan pembaca dengan membandingkan permasalahan kita dengan permasalahan penelitian yang sudah ada sebelumnya, yaitu dengan melihat dari sudut pandang yang berbeda.
- Melihat banyaknya penelitian terutama penelitian sosial, maka banyak sekali bidang yang telah digarap, dan banyak pula permasalahan yang telah berhasil dipecahkan.
- Oleh karena itu, kita harus lebih jeli dan berhati-hati dalam menemukan permasalahan yang masih orisinil.
- Caranya dengan lebih teliti dan lebih banyak melakukan studi literatur.5.
Hipotesis Hipotesis adalah suatu pendapat yang sifatnya masih sederhana atau sementara, yang harus dibuktikan kebenarannya dalam penelitian. Kerangka hipotesis ini biasanya muncul pada penulisan rancangan penelitian yang bersifat inferensial dengan melakukan pendekatan analisis kuantitatif.
- Dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis kualitatif biasanya tidak menggunakan hipotesis, namun menggunakan istilah conceptual framework (kerangka kerja konseptual), yaitu dengan mengembangkan asumsi yang bersifat konseptual.
- Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.
Oleh karena itu, perumusan hipotesis sangat berbeda dengan perumusan masalah dalam penelitian. Perumusan hipotesis harus memenuhi syarat-syarat berikut ini.
- Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan ( declarative statements ), bukan pertanyaan.
- Hipotesis berisi pernyataan mengenai hubungan antara paling sedikit dua variabel.
- Hipotesis harus jelas dan tidak bermakna ganda.
- Hipotesis harus dirumuskan secara operasional, sehingga memudahkan dalam pengujiannya.
- Hipotesis harus dapat diuji secara spesifik.
Apabila suatu hipotesis yang telah dirumuskan memenuhi syarat-syarat di atas, maka akan diperoleh suatu hipotesis yang baik. Adapun ciri-ciri hipotesis yang baik di antaranya adalah sebagai berikut.
- Dapat diterima oleh akal sehat.
- Dapat menjelaskan masalah secara rasional.
- Menyatakan hubungan yang diharapkan di antara variable yang dipermasalahkan.
- Harus dapat diuji atau ditentukan benar salahnya.
- Dinyatakan sesederhana dan sesingkat mungkin.
- Konsisten dengan teori dan fakta yang ada.
Dalam suatu penelitian, kita mengenal berbagai jenis hipotesis yang digunakan untuk melihat berbagai fenomena atau masalah yang terdapat di masyarakat.a. Hipotesis Deduktif Hipotesis yang dirumuskan dalam suatu rancangan penelitian bisa saja dimunculkan dari teori yang telah ada yang berhubungan dengan masalah yang dipilih dalam penelitian yang akan dilakukan.
Hipotesis yang dimunculkan dari teori atau hipotesis yang diturunkan dari teori ini disebut sebagai hipotesis deduktif.b. Hipotesis Induktif Hipotesis induktif adalah hipotesis yang dimunculkan dari lapangan. Biasanya hipotesis ini muncul pada kegiatan prapenelitian atau pada saat observasi (pengamatan).
Hipotesis inilah yang akan diuji kebenarannya tanpa menafikan teori yang telah ada.c. Hipotesis Alternatif atau Hipotesis Kerja atau Hipotesis Asli (Ha) Hipotesis kerja adalah semua hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti, baik yang bersifat relasional maupun deskriptif.
- Hipotesis ini merupakan penerjemahan hipotesis penelitian secara operasional.
- Contohnya tingkat perubahan sosial pada masyarakat perkotaan lebih besar dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di pedesaan.d.
- Hipotesis Nol atau Hipotesis Nihil (Ho) Hipotesis nol adalah hipotesis yang meniadakan perbedaan antara kelompok atau meniadakan hubungan antarvariabel.
Hipotesis ini diperlukan untuk membandingkan hipotesis kerja (Ha). Selain itu juga merupakan formulasi terbalik dari hipotesis kerja atau ingkaran dari hipotesis kerja. Sebagai contohnya, tidak ada perbedaan tingkat perubahan sosial pada masyarakat yang tinggal di perkotaan dengan masyarakat yang tinggal di pedesaan.
- Menguji kebenaran suatu teori.
- Memberi ide untuk mengembangkan suatu teori.
- Memperluas pengetahuan mengenai gejala-gejala yang dipelajari.
6. Definisi Operasional Dalam penelitian inferensial yang menggunakan pendekatan analisis kuantitatif memerlukan definisi operasional, yaitu suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel yang diamati.
Beberapa cara untuk merumuskan definisi operasional menurut Saifudin Azwar adalah sebagai berikut.a. Definisi operasional dapat dirumuskan berdasarkan proses apa yang harus dilakukan agar variabel yang didefinisikan itu terjadi.b. Definisi operasional dibuat berdasarkan bagaimana cara kerja variabel yang bersangkutan.c.
Definisi operasional dibuat berdasarkan kriteria pengukuran yang diterapkan pada variabel yang didefinisikan. Sebelum memahami definisi operasional lebih lanjut, ada baiknya kita mengetahui dulu beberapa jenis variabel yang terdapat dalam definisi operasional.a.
- Variabel Tergantung ( Dependent Variable ) Variabel tergantung merupakan variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain.
- Dalam penelitian, variabel ini disebut juga dengan variabel terpengaruh.b.
- Variabel Bebas ( Independent Variable ) Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya memengaruhi variabel lainnya.
Dalam penelitian disebut juga dengan variabel pengaruh.
- c. Variabel Kendali ( Controlling Variable )
- Jenis variabel ini diartikan sebagai variabel bebas yang efeknya terhadap variabel tergantung dikendalikan oleh peneliti dengan cara menjadikan pengaruhnya netral.
- d. Variabel Moderator ( Moderator Variable )
- Variabel jenis ini merupakan variabel bebas bukan utama yang juga diamati oleh peneliti untuk menentukan sejauhmana efeknya ikut memengaruhi hubungan antara variable bebas utama dan variabel tergantung.
- e. Variabel Antara ( Intervening Variable )
- Variabel antara adalah suatu faktor yang secara teoretik berpengaruh terhadap fenomena yang diamati, akan tetapi variabel itu sendiri tidak dapat dilihat, diukur, maupun dimanipulasikan sehingga efeknya terhadap fenomena yang bersangkutan harus disimpulkan dari efek variable bebas dan variabel moderator.
Contoh definisi operasional secara sederhana pada sebuah penelitian dengan hipotesis ” Status sosial ekonomi akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa perempuan pada tingkat inteligensia yang sama, hubungannya dengan motivasi belajar ” adalah status sosial ekonomi sebagai variabel bebas (IV) dan prestasi belajar sebagai variabel tergantung (DV). Bagan 1. Variabel dalam definisi operasional. Dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis kualitatif tidak menggunakan definisi operasional, karena jarang menggunakan relasi antarvariabel, sehingga hipotesisnya pun juga tidak dinyatakan sebagaimana penelitian dengan pendekatan analisis kuantitatif.
Dengan demikian dalam rancangan penelitian kualitatif agak berbeda dengan rancangan penelitian kuantitatif.7. Batasan Konsep Batasan konsep dimaksudkan untuk memberikan batasan pengertian terhadap setiap istilah atau variabel yang digunakan, baik dalam judul, rumusan masalah, maupun tujuan penelitian.
Tujuan pembuatan batasan konsep dalam rancangan penelitian adalah sebagai berikut.
- Memudahkan pembaca dalam memahami masalah yang akan diteliti.
- Menghindari munculnya kesalahpahaman antara peneliti dengan orang lain.
- Sebagai pegangan dan pedoman bagi peneliti dalam menyusun instrumen atau alat penelitian, mengurutkan variabel-variabel yang hendak diteliti, menetapkan populasi dan sampel, serta menginterprestasikan hasil penelitian.
- Membatasi ruang lingkup masalah.
8. Metodologi Penelitian Dalam suatu rancangan penelitian, metodologi penelitian dituliskan sebagai pedoman bagaimana kita melakukan penelitian. Mulai dari kegiatan prapenelitian, pemilihan metode dan instrumen penelitian, cara dan alat pengumpulan data, serta pengolahan dan analisis data.
Dalam bab ini, dituliskan bagaimana perjalanan seorang peneliti dalam melakukan penelitian.9. Sistematika Penulisan Dalam bagian ini, peneliti hanya menampilkan tulisan beberapa bab yang akan digunakan dalam penulisan laporan hasil penelitian. Misalnya Bab I berisi pendahuluan, dan seterusnya sampai akhirnya kesimpulan pada bab terakhir.
Setelah itu jika ada lampiran hendaknya diselipkan setelah kesimpulan. Kecuali gambar, tabel, atau yang lainnya yang memperkuat data dapat disajikan di tengah bab.
- 10. Daftar Pustaka
- Bagian ini berisi tentang semua bacaan seperti buku, majalah, surat kabar, dan hasil penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian yang dilakukan.
Wrahatnala, Bondet.2009. Sosiologi 3 untuk SMA dan MA Kelas XII, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. : Unsur-Unsur dalam Rancangan Penelitian Sosial