Faktor Yang Mempengaruhi Rancangan Struktur Organisasi?

Faktor Yang Mempengaruhi Rancangan Struktur Organisasi
KOMPAS.com – Struktur organisasi merupakan susunan berbagai komponen atau unit kerja dalam organisasi. Biasanya memuat pembagian kerja, spesialisasi pekerjaan, dan saluran perintah. Ada beberapa faktor yang memengaruhi struktur organisasi, yaitu strategi organisasi, skala organisasi, teknologi, serta lingkungan.

Bagaimana faktor lingkungan mempengaruhi struktur organisasi?

MK Manajemen Administratif – Struktur Organisasi (1)

Faktor-Faktor yang mempengaruhi struktur organisasi Dalam setiap badan usaha maupun organisasi, pastilah banyak kendala maupun faktor-faktor yang mempengaruhi badan usaha maupun organisasi tersebut. Di sini terdapat beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi organisasi tersebut, diantaranya adalah : Strategi organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasaran maupun tujuannya.

Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. Tepatnya, struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan yang signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahannya.

Sebagian besar kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga dimensi, yaitu strategi inovasi, strategi minimalisasi biaya, dan strategi imitasi. Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenalkannya suatu produk dan jasa baru yang menjadi andalan.

  1. Sedangkan strategi minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan pada pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi dan pemasaran yang tidak dibutuhkan, dan pemotongan harga.
  2. Dan strategi imitasi adalah strategi yang mencoba masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru, hanya setelah viabilitas terbukti.

Terdapat banyak bukti yang mendukung ide, bahwa ukuran sebuah organisasi secara signifikan mempengaruhi strukturnya. Jumlah anggota dalam suatu organisasi pasti menjadi faktor yang berpengaruh. Sebagai contoh, Memimpin 10 orang pasti berbeda dengan memimpin 100 orang.

Dan organisasi-organisasi besar, yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih, cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil. Tetapi, hubungan itu tidak bersifat linier. Ukuran mempengaruhi struktur dengan kadar yang semakin menurun.

Dampak ukuran menjadi kurang penting saat organisasi meluas. Dengan adanya teknologi, tingkat efektivitas dan efesiensi suatu organisasi pasti berbeda. Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisiknya.

Contohnya, dengan adanya web cam, suatu organisasi dapat mengadakan net meeting meski jarak memisahkan peserta rapat organisasi tersebut. Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu berubah. Lingkungan merupakan faktor eksternal yang sangat berpengaruh karena daya saing dari pihak luar pasti akan mendorong semangat suatu organisasi untuk bisa lebih maju.

Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis. Yaitu tak banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah. Misalnya, tidak muncul pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin dapaat mempengaruhi organisasi.

Adapun organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungannya yang sangat dinamis, yaitu peraturan pemerintah cepat berubah dan mempengaruhi bisnis mereka, adanya pesaing baru, dan kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, preferensi pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan semacamnya. Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidakpastian bagi para manajer dibanding lingkungan yang dinamis.

Karena ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi, manajemen akan menocba meminimalkan dampak tersebut. : Faktor-Faktor yang mempengaruhi struktur organisasi

Apakah pengaruh strategi terhadap struktur organisasi?

3. Jelaskan mengenai strategi dan pengaruhnya terhadap struktur organisasi

Jawaban: Strategi dan pengaruhnya terhadap struktur organisasi yaitu strategi akan memengaruhi struktur organisasi karena struktur organisasi akan mengikuti strategi yang dilakukan organisasi. Penjelasan: Strategi sebuah organisasi akan dijalankan oleh orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut, dan orang-orang yang ada di dalam organisasi merupakan bagian dari struktur organisasi, sehingga ada pengaruh yang kuat terhadap lingkungan organisasi tersebut, dan struktur ini terbentuk dengan cara mengikuti strategi yang dilakukan oleh organisasi.Pelajari lebih lanjut materi tentang ilmu manajemen #BelajarBersamaBrainly

You might be interested:  Bagaimana Gerak Dalam Melakukan Awalan Lompat Jauh?

: 3. Jelaskan mengenai strategi dan pengaruhnya terhadap struktur organisasi

5 faktor faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap efektivitas organisasi?

Steers (1985) mengungkapkan terdapat 5 ( lima ) faktor dari structure yang mempengaruhi efektivitas organisasi, yakni: (1) sentralisasi/desentralisasi, (2) spesialisasi fungsi, (3) formalisasi, (4) rentang kendali, ( 5 ) ukuran organisasi dan unit kerja.

4 faktor faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku organisasi?

Page 3 – Oleh : Abdul Maulid Organisasi secara sederhana dapat diartikan sebagai sekumpulan orang bekerjasama meraih suatu tujuan tertentu dengan aturan dan tata kerja yang telah disepakati bersama. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup dan melangsungkan kehidupannya seorang diri mau atau tidak mau, diakui atau tidak diakui, dan sadar atau tidak disadari pasti berkecimpung dalam organisasi.

  • Baik organisasi yang resmi maupun tidak resmi.
  • Contoh organisasi yang tidak resmi adalah keluarga.
  • Dalam keluarga dipastikan terjadi sebuah sistem organisasi, walaupun mungkin penyusunannya tidak melalui proses yang formal, hanya beerdasarkan sebuah kebiasaan yang disandarkan pada sebuah norma, hingga lahirlah sebuah aturan.

Seorang Bapak yang berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga, seorang ibu yang bertanggungjawab terhadap administrasi dapur dan keuangan keluarga. Dan seorang anak yang mempunyai tanggungjawab untuk belajar dan mengabdi kepada orang tua. Itulah sistem organisasi terkecil yang berjalan tanpa direncanakan dan dilegal formalkan, yang seluruh manusia pasti melaksanakannya.

  • Ada lebih dari satu orang, memiliki tujuan yang sama, dan memiliki aturan baik itu tercatat atau tudak tercatat yang disusun sebagai jalan untuk mencapai tujuan dimaksud.
  • Sedangkan untuk organisasi yang resmi atau formal bisa kita saksikan di lingkungan sekitar kita.
  • Contoh pengurus RT.
  • Dalam pengelolaan organisasi di lingkungan RT sudah lebih terencana dan tersistem dibandingkan dengan organisasi yang ada di keluarga.

Sudah terdapat struktur organisasi yang dipimpin oleh ketua RT, sekretaris, bendahara hingga bidang-bidang yang dibutuhkan masyarakat sekitar. Sudah terapat aturan-aturan yang mengikat untk seluruh anggota. Dan masih banyak lagi organisasi yang memiliki sistem yang lebih lengkap, Organisasi Masyarakat, Organisasi dalam Perusahaan, Organisasi di lingkungan pemerintahan dsb.

  • Sedangkan perilaku dapat diartikan sebagai tindakan dan sikap seorang individu.
  • Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
  • Faktor internal yang mempengaruhi perilaku seseorang antara lain; jenis RAS/keturunan; jenis kelamin; sifat fisik.

Kepribadian, intelegensia; bakat dsb. Sedangkan faktor eksternal antara lain; pendidikan; agama; kebudayaan; lingkungan; dan sosial ekonomi. Faktor tersebut sedikit banyak mempengaruhi perilaku seseorang, begitu pula dalam perilakunya di sebuah organisasi.

  • Peningkatan kepuasan kerja
  • Peningkatan kepuasan kerja mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi. Kepuasan kerja suatu individu dipengaruhi oleh hak-hak yang mereka dapatkan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.
  • Pengurangan kealpaan.
  • Tindakan tidak masuk kerja yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi atau perusahaan berpengaruh negatif terhadap efektifitas dan efisiensi kerja suatu organisasi.
  • Penurunan atau turn over.
  • Turn over yang dimaksud disini adalah pengunduran diri pekerja atau anggota da;am sebuah organisasi atau perusahaan. Yang berpengaruh terhadap perilaku organisasi / perusahaan tersebut.
  • Peningkatan produktifitas
  • Suatu organisasi dinyatakan produktif jika mampu mancapai tujuannya dengan baik dan sesuai dengan target yang telah dilaksanakan. Baik target waktu, biaya dan hasil.
  • Produktivitas dalam organisasi ini dapat mempengaruhi perilaku organisasi dimana produktifitas itu berkaitan dengan efisiensi dan efektifitas kinerja suatu organisasi atau perusahaan.
  • Dalam mengatasi berbagai masalah dalam sebuah organisasi diperlukan beberapa pendekatan guna mencapai tujuan organisai secara efektif. Menurut Gibson, pendekatan perilaku organisasi secara keseluruhan meliputi hal-hal berikut :
  • Tingkatan analisa yang dilakukan pada level individu, kelompok, dan organisasi dengan tujuan untuk mengetahui perilaku organisasi secara keseluruhan.
  • Memanfaatkan berbagai disiplin ilmu dan teori yang akan membantu terwujudnya perilaku organisasi yang diharapkan.
  • Lingkungan eksternal di luar organisai akan memberikan pengaruh secara langsung terhadap perilaku organisasi.
You might be interested:  Apa Sajakah Manfaat Penyusunan Rancangan Penelitian?

: Perilaku Organisasi, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Pendekatan yang Digunakan Halaman 1

3 Faktor faktor apa sajakah yang mempengaruhi perilaku kelompok dalam organisasi?

Tiga faktor penentu perilaku dalam organisasi : 1.Faktor kelompok meliputi komunikasi, kekuasaan dan politik, dinamika kelompok, konflik dan negosiasi, serta kepemimpinan.

Apa saja faktor eksternal organisasi?

Faktor eksternal organisasi contohnya yaitu perubahan perekonomian, peraturan pemerintah, perilaku konsumen atau masyarakat, perkembangan teknologi, politik dan lain sebagainya.

Apa itu faktor struktur?

Faktor Struktural : Pengertian dan Cakupannya dalam Mobilitas Penduduk Dalam kajian ilmu, permasalahan yang sering dikaji adalah pertumbuhan dan mobilitas penduduk berkaitan dengan dampak sosial yang ditimbulkan dari adanya aktifitas tersebut pada suatu wilayah.

  1. Sehingga, di era globalisasi ini sensus penduduk sangat diperlukan sekali karena perpindahan atau mobilitas penduduk di era sekarang ini sangatlah intens dan cepat.
  2. Mobilitas penduduk ini sering disebut juga dengan, yaitu perpindahan penduduk dari satu wilayah yang memiliki populasi penduduk yang padat ke wilayah lain yang memiliki populasi penduduk yang sangat minim, atau bahkan tidak berpenghuni.

Adapun permasalahan lain yang sering dicermati adalah beberapa faktor pendorong mengapa sejumlah penduduk melakukan perpindahan tempat tersebut. Pengertian Dalam mobilitas penduduk, terdapat beragam faktor pendorongnya. Salah satu faktor pendorong yang ada adalah faktor struktural.

Menurut Soekanto (2007), faktor struktural adalah total jumlah relatif dari status sosial yang tinggi dalam suatu masyarakat yang memungkinkan dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya oleh seorang individu tertentu. Status sosial yang tinggi ini dapat diartikan sebagai proses berubahnya status sosial seseorang yang dahulunya tidak memiliki pekerjaan dan selanjutnya berubah menjadi seseorang yang memiliki pekerjaan dan terpandang di suatu masyarakat.

Cakupan Faktor Struktural Faktor struktural yang menekankan pada ketersediaan lapangan pekerjaan dipengaruhi oleh sejumlah faktor lainnya yang saling terkait satu dengan lainnya. Faktor tersebut meliputi struktur pekerjaan, perbedaan fertilitas, dan ekonomi.

Secara detail, berikut ini akan dijelaskan masing-masing faktor tersebut: Faktor ini sangat terlihat jelas pada masyarakat industrialis, yaitu sistem masyarakat yang mengandalkan mata pencariannya dalam bidang industri, baik bekerja di perusahaan, pabrik, atau memproduksi sendiri bahan jadi dengan bantuan alat-alat atau mesin elektris.

Pada masyarakat industri, perubahan struktur pekerjaan cenderung sangat tinggi dibandingkan dengan masyarakat agraris, yaitu masyarakat yang mengandalkan mata pencarian utamanya dalam bidang bercocok tanam, baik bahan pangan atau bahan baku. Dalam masyarakat industri, faktor struktural ini ditunjukkan dengan perluasan lapangan pekerjaan dari tingkat menengah menuju ke tingkat atas, dan dinamika yang terjadi sangat dinamis dan berlangsung dengan cepat Perbedaan tingkat kelahiran menunjukkan besarnya pertumbuhan populasi di suatu tempat yang berdampak pada kesesuaian ketersediaan lapangan pekerjaan yang ada.

  1. Jika dilihat dari status sosialnya, masyarakat yang hidup pada golongan rendah memiliki tingkat kelahiran yang tinggi dan biasanya mereka tinggal di lingkungan desa, atau pada tingkat kelurahan dan kota.
  2. Hal ini dikarenakan mata pencarian yang masih mengandalkan pada bidang agraris sehingga ketersediaan lapangan pekerjaan yang ada adalah mengolah lahan yang sangat luas.

Dengan demikian, lahan yang luas ini diimbangi dengan tingkat kelahiran yang tinggi guna untuk menghasilkan tenaga kerja tambahan dalam suatu keluarga yang bertujuan untuk mengolah lahan yang ada. Akan tetapi, seiring dengan bergantinya sistem masyarakat dari agraris ke industri, ketersediaan lahan yang ada semakin lama semakin menipis dan menyebabkan tidak berimbangnya tingkat kelahiran yang tinggi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang ada, sehingga menyebabkan adanya urbanisasi yang salah satu pemicunya adalah mencari lapangan pekerjaan yang lebih baik di perkotaan.

Struktur masyarakat yang masih mengandalkan perekonomiannya pada bidang pertanian dan bahan baku hanya terbatas pada golongan masyarakat di tingkat bawah hingga menengah. Sehingga mobilitas sosial yang terjadi cenderung rendah karena masih banyaknya luas lahan yang dapat dikerjakan dan dapat mendukung perekonomian mereka.

Sebaliknya, jika luas lahan tidak lagi mencukupi perekonomiannya, maka struktur masyarakat golongan bawah hingga menengah akan melakukan transmigrasi atau urbanisasi sebagai akibat dari faktor struktural. Sebagai contoh, faktor struktural ini disebabkan oleh adanya ketimpangan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia dengan jumlah pelamar kerja atau lulusan di tingkat SMU atau Perguruan Tinggi yang belum terserap dengan maksimal.

Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai alasan yang terkait dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduknya dengan pemerataan lapangan kerja di seluruh daerah. Serta, tingkat keterserapan jumlah pelamar kerja ini ditentukan juga dengan ketersediaan posisi lapangan kerja yang sesuai dengan kemampuan dan keterampilan dari pelamar kerja tersebut.

Sejauh ini, di Indonesia, Pulau Jawa masih menempati daerah yang memiliki jumlah lapangan pekerjaan yang jauh lebih banyak dari wilayah lainnya. Meskipun demikian, dari tahun ke tahun, Pemerintah pusat telah berusaha melakukan pemerataan lapangan pekerjaan di wilayah lainnya dan melakukan program transmigrasi untuk mengatasi permasalahan sosial ini.

You might be interested:  Protes Masyarakat Terhadap Rancangan Peraturan Yang Dibuat Oleh Pemerintah?

Seiring dengan perkembangan dan penelitian di bidang teknologi dan informasi, faktor struktural ini semakin terlihat jelas saat terjadinya perpindahan pola masyarakat yang mengandalkan lahan pertanian atau agraris sebagai mata pencaharian utamanya, seperti contoh di pedesaan, beralih ke pola masyarakat industri.

Berbagai dampak yang ditimbulkan dari faktor struktural ini semakin terwujud dalam ketimpangan sosial dan penyakit sosial yang merebak di masyarakat perkotaan atau masyarakat yang tinggal di lingkungan industri. Maka, peran pemerintah, swasta, dan masyarakat harus bersinergi dan berkesinambungan dalam mengatasi penyimpangan permasalahan sosial atau penyakit sosial yang ditimbulkan dari faktor struktural yang mempengaruhi mobilitas penduduk ini.

Dengan demikian faktor struktural dapat timbul atau terjadi pada sistem masyarakat agraris yang berpindah ke sistem masyarakat industri. Hal ini disebabkan karena semakin menyusutnya luas lahan pertanian sebagai sumber perekonomian dan tergantikan dengan perluasan pabrik-pabrik yang secara signifikan memerlukan tenaga kerja yang banyak.

Selain itu sistem masyarakat industri juga mengubah status sosial yang selama ini sudah tertata dengan baik, dengan sistem sosial yang menekankan pada hak kepemilikan pribadi dan posisi atau jabatan yang terhormat. : Faktor Struktural : Pengertian dan Cakupannya dalam Mobilitas Penduduk

Apa faktor eksternal dan faktor internal?

Faktor internal adalah segala faktor yang berasal dari dalam diri siswa, diantaranya faktor jasmaniah dan psikologis. Sedangkan faktor eksternal adalah segala faktor dari luar diri siswa, diantaranya lingkungan keluarga, sekolah dan faktor masyarakat.

Apa itu faktor penyebab internal dan eksternal?

Perubahan Sosial – Apa sih, perubahan sosial itu? Kalo menurut William F. Ogburn, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada kebudayaan material (berwujud), sehingga berpengaruh terhadap kebudayaan immaterial (tidak berwujud). Coba kita ambil pembelajaran daring yang berubah menjadi PTM nih ya, gais. Faktor Yang Mempengaruhi Rancangan Struktur Organisasi Karena dilanda pandemi Covid-19, pembelajaran menjadi berubah secara daring ( online ) menggunakan telepon seluler dan laptop sebagai perangkat pembelajaran utamanya. Nah, perangkat ini adalah contoh kebudayaan material karena memiliki wujud, ya. Sedangkan interaksi dalam kegiatan belajar mengajar adalah contoh kebudayaan immaterial.

Jadi, perangkat keras seperti telepon seluler dan laptop menyebabkan perubahan terhadap cara belajar siswa dan guru. Mudah dipahami, kan? Inti dari contoh tersebut sesuai loh, sama perkataan Pak William tadi, yakni kebudayaan material (telepon seluler dan laptop) mempengaruhi kebudayaan immaterial (cara interaksi dan belajar di kelas).

Karena kamu sekarang sudah paham mengenai perubahan sosial, sekarang kamu perlu tahu juga nih, tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan perubahan sosial. Faktor ini dibagi 2 ya, yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal penyebab perubahan sosial adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, sedangkan faktor eksternal penyebab perubahan sosial adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat, Faktor Yang Mempengaruhi Rancangan Struktur Organisasi

Faktor faktor apa saja yang sangat berpengaruh dalam mendesain sebuah sistem pengendalian manajemen?

Faktor – faktor tersebut sering dikenal sebagai teori kontijensi dimana terdapat beberapa faktor penting yang mempengaruhi sedain sistem pengendalian manajemen diantaranya adalah lingkungan bisnis, teknologi, struktur organisasi, ukuran organisasi, strategi organisasi dan budaya organisasi ( Chenhall,2003).

Apa dampak jika struktur organisasi tidak sejalan dengan strategi organisasi?

Jika struktur organisasi yang dirancang tidak tepat maka kinerja organisasi tersebut tidak maksimal dampaknya yaitu tujuan organisasi tersebut akan sulit dicapai. Pembahasan Struktur organisasi merupakan sebuah struktur yang menggambarkan tingkatan jabatan disebuah organisasi, tujuannya adalah agar masing-masing personel memahami dan mengetahui posisi dan letak tanggungjawabnya terhadap jabatan yang diembannya.