Jawaban:
- kaki kanan melangkah ke depan.
- kaki kiri mengikuti kaki kanan.
- kaki kiri melangkah ke kiri.
- kaki kanan mengikuti kaki kiri.
Contents
- 1 Gerak Trisik merupakan gerakan pada tari apa?
- 2 Jelaskan apa yang dimaksud gerakan ukel?
- 3 Bagaimana gerakan tangan pada tari merak?
- 4 Bagaimana cara melakukan gerakan Kicat?
- 5 Bagaimana cara melakukan Nyempurit?
- 6 Manakah bagian tubuh yang dapat melakukan Gejug?
- 7 Apa yang dimaksud dengan gerak tari kreasi?
- 8 Apa itu tari Sulintang?
Gerak Trisik merupakan gerakan pada tari apa?
Gerak trisik yang merupakan sebuah gerakan berputar di tempat 360° dalam beberapa langkah di Tari Sulintang, mendorong gaya untuk berani memasukkan gerak berputar penuh pirouette balet dalam satu langkah pada Tari Meraknya.
Jelaskan apa yang dimaksud gerakan ukel?
Apakah yang dimaksud dengan gerakan ukel – Brainly.co.id Jawaban: Ukel adalah gerakan tangan dalam tarian Jawa. Gerakan tangan tersebut berupa putaran tangan pada pergelangan tangan. Penjelasan: jadi kan jawaban terbaik ya
Jawaban: Ukel ialah : Gerakan tangan dengan memutar pergelangan tangan berlawanan arah jarum jam, dengan posisi tangan ngithing, Semoga mmebantu kak
: Apakah yang dimaksud dengan gerakan ukel – Brainly.co.id
Bagaimana gerakan tangan pada tari merak?
Gerak tari Merak – Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, gerak tari Merak yaitu:
Galier, gerakan memutar kepala yang diadaptasi dari gerakan burung Merpati menoleh. Gilek, gerakan menggoyangkan kepala dan leher ke kanan dan ke kiri membentuk angka delapan. GIlek gambaran perilaku burung saat menggelengkan kepala. Ukel atau mucuk, gerakan memutar tangan Selut, gerakan tangan kanan dan kiri ke depan atau atas secara bergantian. Ngoreh, gerakan kaki yang menggaruk-garuk tanah seperti seekor burung yang sedang mencari makan. Trisik, gerakan peralihan antara dua gerak pokok dalam susunan tari yang mengandung unsur berkeliling sambil berjinjit.
Tari Merak bisa dipentaskan secara individu maupun kelompok. Bisa ditarikan secara bersama-sama atau bergantian di dalam kelompok. Baca juga: Tari Kecak, Tari Tradisional Bali dengan 50 Penari Pengiring Di dalam tari Merak terkandung berbagai nilai-nilai mulai dari religi dan kehalusan budi.
- Secara keseluruhan, gerakan tari Merak bermakna sebagai salah satu perwujudan atas rasa kagum terhadap keindahan burung merak.
- Nilai religi tari Merak menggambarkan rasa syukur atas keindahan alam termasuk makhluk hidup ciptaan Tuhan.
- Nilai kehalusan budi digambarkan dalam gerakan yang terstruktur secara baik, rapi, dan indah oleh penari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Langkah langkah gerak dasar tari kijang?
Tari kijang memiliki gerakan-gerakan dasar yaitu:
- Gerakan pertama ialah pandangan lurus kedepan sambil berlari-lari kecil ke arah depan, dengan posisi tangan seperti tanduk di kepala.
- Gerakan kedua ialah melompat ke kanan dan ke kiri dengan posisi badan membungkuk, sambil posisi tangan lurus dan jari membuka.
- Gerakan ketiga ialah posisi jongkok dengan 1 kaki maju kedepan sambil menggerakkan tangan ke arah samping kanan dan kiri.
Pembahasan Tari kijang bercerita mengenai suasana perburuan rakyat dengan menggunakan media busur dan anak panah. Tari kijang sendiri merupakan salah satu tarian tradisional khas provinsi Jawa Barat, yang biasa ditampikan pada acara seperti khitanan, pernikahan dan lain sebagainya.
- Tari kijang memiliki makna sebagai gambaran semangat persatuan.
- Nama Tari kijang diambil dari para tokoh yang bergelar Kidang Kancana, Kidang Pananjung dan Kidang Soka.
- Tari kijang memiliki ciri khas yang terletak pada gerakannya, yang membuat tari ini berbeda dengan tarian lainnya.
- Gerakan dalam tari kijang bersifat lincah, karena menggambarkan suasana suasana perburuan.
Aksesoris yang digunakan oleh para penari ialah busur dan anak panah, sehingga menambah keindahan dari tarian tersebut. Aksesoris yang digunakan juga membuat tarian sangat dinamis dan membuat penari bisa mendalami karakternya. Pelajari lebih lanjut
- Materi tentang pengertian tari tradisional brainly.co.id/tugas/326347
- Materi tentang tokoh tari kijang brainly.co.id/tugas/45566589
- Materi tentang manfaat belajar tari kijang brainly.co.id/tugas/22195133
Detail jawaban Kelas: 2 Mapel: Seni Budaya BAB: 7 Kode: 2.19.7 #AyoBelajar
Bagaimana cara melakukan gerakan Kicat?
Kicat ukel tangan dilakukan dengan merentangkan kedua tangan, ukel, posisi badan mendhak, kedua telapak kaki membentuk huruf V, langkah kaki ke kanan, kaki kiri mengikuti di belakang kemudian gedruk posisi kaki kiri silang di belakang. Tolehan ke kanan bersamaan ukel jugag. Gerakan diulang sebanyak 4 kali.
Bagaimana cara melakukan Nyempurit?
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah lingkaran. Posisi ini terdapat pada tari gaya Surakarta dan Yogyakarta, dipergunakan untuk tangan kiri dan kanan.
- Ngleledhek.
- Gerakan penari ledhek yang kurang lebih maksudnya memikat hati, tujuannya agar penonton, lebih-lebih yang akan ngibing (lihat ngibing) menjadi tertarik padanya. Ngoyog.
- Menggerakkan seluruh tubuh jika samping kiri atau kanan tanpa mengangkat kaki pada tari puteri dan putera gaya Yogyakarta.
Ngoyog bali jinjit. Menggerakan seluruh tubuh kesamping kanan tanpa mengangkat kaki (lihat ngoyog), kemudian kembali (bali) dengan gerak berjengket diatas ujung kaki (jinjit) ke posisi semula. Gerak ini hanya terdapat pada tari putera halus dan rendah hati (lihat alus impur) gaya Yogyakarta untuk peranan-peranan seperti Arjuna, Rama, Laksmana, dll.
Ngoyog cethik. Menggerakkan pinggul kesamping kiri atau kanan pada tari gaya Yogyakarata. Ngregem, Gerak menggenggam sampur pada tari puteri gaya Yogyakarta. Gerak ini dilakukan pada waktu persiapan akan melakukan gerak panggel (lihat panggel) dana hanya dilakukan dengan tangan kanan. Ngruji. Posisi tangan kanan dengan meluruskan keempat jari-jari keatas, sedangkan ibu jari ditekuk ke arah telapak tangan.
Posisi tangan ini terdapat pada tari gaya Yogyakarta, lazimnya dipergunakan untuk tangan sebelah kiri. Ngundhuh sekar. Ragam gerak kedua belah tangan dengan posisi salah satu tangan berada didekat telinga, sedangkan tangan yang lain mengarah diagonal ke bawah, menirukan gerak sedang memetik (ngundhuh) bunga (sekar) pada tari puteri dan putera halus gaya Yogyakarta.
Gerak ini dipakai pada tari bedhaya, srimpi dan enjeran. Ngunus. Gerak menarik (ngunus) kaki yang baru saja diletakkan pada tari putera halus dan gaya Yogyakarta. Ngunus racik. Gerak menarik (ngunus) tangan yang dilakukan dua kali (racik) pada tari putera halus dan gagah gaya Yogyakarta. Gerak ini merupakan gerak penghubung bagi frase yang agak panjang, yang dilakukan bila akan berganti ke frase yang alian.
Setelah gerak ngunus racik disusul dengan gerak sabetan (lihat sabetan ) sebagai permulaan frase berikutnya. Nibake. Bahasa jawa ngoko (rendah) untuk ndhawahken (lihat ndhawahken ). Nimblis, Dengan seluruh tubuh dan segenap kekuatan mencoba mengenai lawan.
- Ningsetkan peningset.
- Ragam gerak tangan kiri dan tangan menggambarkan penari sedang mengencangkan ( ningset-ken ) sabuk ( peningset ) pada tari Klana, dan sering pula pada bagian enjeran ( lihat enjeran ) dalam tari perang. Njimpit.
- Memegang tepi sampur dengan ibu jari dan jari tengah dalam bentuk posisi tangan ngithing (lihat ngithing ) untuk tari gaya Yogyakarta.
Nyamber. Melakukan gerak terbang (lihat samberan ) pada tari gaya Yogyakarta. Nyamplak. Gerak memukul dengan sampur atau selendang yang banyak digunakan pada tari perang puteri atau putera halus gaya Yogyakarata. Nyangkol udhet. Mencangkolkan udhet atau sampur ( lihat udhet ) pada siku untuk tari puteri gaya Yogyakarta.
- Nyaraki. Bila raja berkenan naik kuda dalam suatu upacara, maka para petugas yang menyiapkan kuda ( game l) membersihkan mulut kuda dengan air, maju mendekat dan mundur setelah selesai tugas dengan jalan menari. Nyathok.
- Menggerakkan sampur atau selendang dengan melemparkan ke atas tetapi tidak dilepaskan melainkan ditangkap kembali dengan ujung jari-jari tangan hingga sampur tersebut menutupi tangan, untuk tari gaya Yogyakarta.
Nyebrak. Cara mencabut keris warangka, tetapi belum sampai keluar semua dari warangkanya. Nyempurit. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari dengan ujung telunjuk, jari tengah dan jari manis ditekuk ke bawah, kelingking ditekuk ke atas hingga bentuk posisi ini memyerupai kepala seekor burung.
- Posisi tangan ini terdapat pada tari gaya Surakarta dan Yogyakarta, lazimnya dipergunakan untuk tangan sebelah kanan. Nyirig,
- Melakukan gerak sirig (lihat sirig ).
- Nylekenthing,
- Posisi jari-jari kaki yang ditekuk ke atas yang merupakan posisi yang selalu harus dilakukan bagian kaki yang menapak pada tari gaya Yogyakarta.
Nyothe, Cara memakai keris setelah dimasukkan atau diselipkan pada sabuk yang sebenarnya berada dibagian warangka yang disebut branggah maupun gayaman (lihat branggah dan gayaman ) agak ditarik kesamping, sehingga terletak dibagian samping badan, seolah-olah seperti dijapit dengan tangan atau lengan.
Obah lambung. Gerak lambung atau toreo bagian bawah kesamping kiri kanan pada tari gaya Yogyakarta. Ombak banyu. Gerak peralihan yang terdapat pada tari putera halus dan gagah gaya Yogyakarta. Ombak berarti ‘ombak’ banyu, banyu berarti ‘air’. Gerak ini bernama ombak banyu karena pada waktu menggerakkan badan ke kiri dan ke kanan selalu didahului dengan gerak ke atas seperti gerak ombak air.
Gerak ini dipakai pada tari Lawung dan adegan-adegan penghadapan pada drama tari. Ombak banyu wirama rangkep, Gerak ombak banyu (lihat ombak banyu ) yang dilakukan dengan irama rangkap (rangkep) yaitu dua kali lebih lambat dari ombak banyu biasa.
Gerak ini dipakai pada tari putera halus dan gagah gaya Yogyakarta seperti tari Lawung dan adegan-adegan penghadapan pada drama tari. Ongkek.1. Gerakkan seluruh lengan sampai bahu kiri atau kanan ke depan, kemudian ke belakang pada tari gaya Yogyakarta; 2. Buluh bambu yang diberi dua buah kaki, sebagai pemikul gamelan barangan (lihat barangan).
Ora mingkih. Yakin pada diri sendiri dan pantang mundur, merupakan dasar keempat dari dasar estetik tari Jawa gaya Yogyakarta yang disebut Joged Mataram (lihat Joged Mataram ). Ora berarti ‘tidak’ mingkuh berarti ‘bergerak’. Seorang penari harus merasa yakin atas penampilan dirinya di atas pentas dan tidak akan merasa terganggu oleh sesuatu apapun.
Misalnya kakinya menginjak sesuatu hingga merasa sakit, ia tidak boleh menunjukkan rasa sakit itu dsb. Atau, meskipun seorang penari lupa akan sesuatu bagian dari gerak tari yang harus dibawakan, ia tidak boleh berhenti dan mengingat-ingat yang terlupa, tetapi ia harus terus menari dengan penuh keyakinan.
Pacak gulu. Gerak kepala pada tari gaya Surakarta dan Yogyakarta. Pacak berarti ‘hiasan’; dan gulu berarti ‘leher’. Disebut demikian karena gerak kepala ini sebenarnya merupakan akibat dari gerak leher. Pacak gulu jiling, Gerak kepala (lihat pacak gulu ) dengan meliuk-liuk ke atas ( jiling ).
Pandengan. Pandangan mata yang jaraknya berdasar pandangan mata ke titik lantai pada tari gaya Yogyakarta. Jarak ini berbeda-beda antara tipe tari yang satu dengan tipe tari yang lain. Pandangan mata tari puteri dan putera halus adalah kira-kira lima kali tinggi badan penari. Hanya pada tari perang pandangan penari ditujukan ke kepala musuhnya.
Panggel. Gerak kaki pada tari puteri dan putera halus gaya Yogyakarta (lihat panggel). Kaki kanan menapak penuh, sedangkan kaki kiri menapak sambil berjengket dengan tekanan yang lembut. Untuk tari puteri dan putera halus ada dua panggel, yaitu panggel kiri dan panggel kanan.
Panggel kiwa. Gerak kaki pada tari putera dan puteri halus gaya Yogyakarta (lihat panggel ). Kaki kanan menapak penuh, sedangkan kaki kiri menapak sambil berjengket dengan tekanan lembut. Panggel ngregem. Gerak panggel (lihat panggel) dengan dibarengi oleh gerak ngregem (menggenggam sampur ) pada tari puteri gaya Yogyakarta.
Panggel tengen, Gerak kaki pada tari puteri dan putera halus gaya Yogyakarta (lihat panggel ), kaki kiri menapak penuh, sedangkan kaki kanan menapak sambil berjengket dengan tekanan lembut. Pangkat ndhawah. Transisi dari gendhing (lihat gendhing ) ke bagian ndhawah.
- Pangkat minggah,
- Transisi dari gendhing (lihat gendhing ) ke bagian minggah. Pangkon.
- Tempat meletakkan bilahan jenis saron yang dibuat dari kayu yang bentuknya mirip koyak dengan bagian kanan kiri terdapat hiasan mirip gelung, pada bagian tengah terdapat semacam lubang berbentuk empat persegi panjang sebagai resonator.
Pangkon ini mempunyai alas kaki, dan yang bagus dibuat dari kayu nangka. Pangrawit, Sama dengan pradangga (lihat pradangga ). Pasemon. Ekspresi muka pada tari gaya Yogyakarta yang meskipun tidak bebas, tetapi harus cocok dengan peranan yang dibawakan.
- Pasu. Bagian tepi rai (lihat rai ) yang melengkung menghubungkan bagian rai dan bau pada jenis pencon. Patalon.
- Rangkaian beberapa untuk gendhing yang dibunyikan sebelum pertunjukkan wayang dimulai.
- Untuk wayang di daerah Surakarta menggunakan rangakaian gendhing Patalon dimulai dari gendhing Cucurbawuk diteruskan Pareanom kemudian diteruskan lagi ladrang Srikaton dan Ketawang Sukmailang, Ayak-ayakan, Srepegan dan diakhiri dengan Sampak, semuanya pathet Manyura.
Susunan tersebut untuk wayang kulit purwa. Patapukan. Lihat wayang topeng. Pendhapan. Berjalan dengan lutut ditekuk, dan pada waktu badan digerakkan kedepan kaki berjengket. Gerak berjalan ini terdapat pada tari putera halus dan gagah gaya Yogyakarta, dipakai untuk gerak merayu pada tari percintaan.
Perang, Gerak perang, baik dengan menggunakan senjata atau tidak pada tari gaya Surakarta dan Yogyakarta. Perangan, Gerak perangan atau bagian perang dari komposisi tari perang gaya Yogyakarta. Perangan merupakan bagian ketiga dari komposisi tari perang yang utuh yang terdiri dari empat bagian, yaitu maju gendhing, enjeran, perangan, dan mundur gendhing.
Perang brubuh. Perang terakhir dalam suatu lakon wayang wong, untuk menentukan siapa yang menang. Perang gendhing. Gerak tari yang menggambarkan peperangan, namun gerak-gerak tersebut masih terikat oleh irama gamelan, seperti misalnya pada irama kethuk, kempul, kenong, gong.
Perang irama, Perang berirama pada tari gaya Yogyakarta, misalnya perang pada Srimpi, Lawung, dan juga pada beksan-beksan perang lainnya (lihat perang gendhing). Perang jengkeng. Gerak perang yang dilakukan dengan posisi jengkeng atau jongkok pada tari putera gagah gaya Yogyakarta. Perang kembang.
Perang didalam wayang wong (lihat wayang wong ), antara raksasa Cakil dan kawan-kawannya raksasas yang lain melawan seorang ksatria, di mana dalam perang ini perang penuh dengan variasi yang bermacam-macam dengan mementingkan keindahan gerak. Perang mandras.
- Gerak tari gaya Surakarta untuk menggambarkan perang, dengan iranagan srepekan (lihat srepegan), dengan gerak yang masih terikat oleh irama kendhang yang mempunyai pola-pola tertentu.
- Apabila akan mengakhiri suatu pola tersebut akan jelas terdengar kendhang memainkannya dan pertanda akan gong pada akhir pola tersebut.
Perang ruket, Gerak tari yang menggambarkan perang dan tidak terikat oleh irama dari gamelan, sehingga langsung pada gerak-gerak perang yang mengutamakan kelincahan, ketrampilan, dan semangat.
Tuliskan 3 langkah gerakan tari dasar daerah?
Sebutkan 3 gerak dasar tari dan berilah penjelasannya – Brainly.co.id
Jawaban : Gerak tari memiliki dasar-dasar yang harus diperhatikan. Terdapat tiga gerak dasar, sebagai berikut: Gerak kepala Kepala menjadi salah satu anggota tubuh yang cukup penying dalam gerak tari. Berikut beberapa macam gerak kepala:1.Kedet, gerakan kepala dan diikuti menarik dagu2.Gedug, gerakan kepala tegam dan digerak ke samping kanan-kiri
3.Gedug angka delapan, gerak kepala yang fokus pada lagu. G e rak tangan juga cukup penting pda gerak tari. Contoh geraknya, yaitu: 1.Tumpang tali, gerakan dua tangan yang disilangkan.2.Sembah, gerakan untuk menunjukkan rasa hormat.3.Lontang, gerakan mengayunkan tangan kanan dan kiri secara bergabtian.4.Capang, gerakan membengkokan salah satu tangan. : Sebutkan 3 gerak dasar tari dan berilah penjelasannya – Brainly.co.id
Bagaimana gerakan ukel dan jangkah?
Penjelasan: – Seni tari adalah gerakan badan yang secara berirama dilakukan pada tempat serta waktu tertentu untuk mengungkap perasaan, makda dan pikiran. Seni tari biasa diringi oleh bunyi-bunyian seperti musik pengiring tari yang mengatur gerakan penari serta menguatkan tujuan yang akan disampaikan.
Setiap tarian memiliki ciri khas yang mencerminkan kekhasan daerah masing-masing. Ciri tersebut bisa dilihat dari ragam geraknya, tata busana, tata rias dan musik pengiringnya. Gerak tari pada seni tari bisa dibedakan menjadi empat, yaitu gerak maknawi (gesture), gerak murni (pure movement), serta gerak khusus berpindah tempat (locomotion).
Adapun yang disebut sebagai gerak murni adalah gerak yang hanya menitikberatkan pada keindahan semata, yang pada tari Jawa banyak kita jumpai. Gerak murni kadang-kadang juga dipergunakan untuk merangkaikan antara gerak maknawi yang satu dengan lainnya seperti:
- Ngiting dan ukel yakni gerakan tangan dalam tarian Jawa. Gerakan tangan tersebut berupa putaran tangan pada pergelangan tangan yang searah jarum jam.
- Jangkah yakni gerakan langkah kaki mengikuti irama yang sesuai/identik dengan langkah kakinya.
- Tolehan yakni menoleh ke kanan atau ke kiri setengah memutar.
- Kebyak yakni gerakan tangan menggunakan selendang setelah kebyok dengan cara membuang selendang lepas/tidak lagi tersangkut pada pergelangan tangan.
=============================================================
Apa yg dimaksud gerakan tepak bahu pada tari merak?
Yukk teman gabung ikut Kelas Tari di Kanpusda – Sukabumi 7 September 2016, Kegiatan terbaru kanpusda bulan ini “Kelas Menari Tradisional Jaipong”, Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang audio visual kanpusda dengan pelatih Ibu Rosdiana, ibu tanti dan ibu nani yang merupakan pegawai kanpusda yang mempunyai bakat dalam tarian tradisional.
Peserta yang ikut dalam kegiatan ini bebas mulai dari anak-anak sampai dengan dewasa dan tentunya kegiatan ini tidak ada biaya semuanya GRATIS Hari ini merupakan pelaksanaan perdana dalam kegiatan menari dan peserta yang sudah mendaftar cukup banyak sekitar 14 orng dan rata-rata peserta merupakan anak SD.
Pada kegiatan ini bukan hanya anak-anaknya saja yang semangat bahkan orang tua dan gurunya juga mendukung dengan mengantarkan ank-anaknya ke lokasi yaitu Kantor Perpustakaan Daerah Kab. Sukabumi. cara dimulai pukul 13.00 s.d 14.30 wib, Peserta yang ikut bukan hanya perempuan bahkan laki-lakipun juga ikut dalam kegiatan ini. pemanasan sebelum menari setlah melihat satu tariann jaipong kemudian para peserta diajak lagsung praktek. Dan sebelumnya melkukan pemanasan tangan dan kaki agar kaki dan tangan tidak tegang atau keram ketika melakukan tarian. Setelah itu Ibu Rosdiana memberikan beberapa gerakan dasar pada tarian jaipong diantaranya:
gerakan tarian dasar Bagian kepala :
- galier (galier adalah gerakan yang memutarkan kepala)
- gilek (gilek adalah gerakan menggoyangkan kepala ke kanan dan ke kiri)
Bagian Tangan:
- ukel (ukel adalah gerakan memutarkan tangan)
- selut (selut adalah gerakan tangan kanan dan kiri yang digerakan ke depan atau ke atas dengan cara bergantian)
- tepak bahu (tepak bahu adalah gerakan tangan yang menepuk-nepuk bahu baik itu satu tangan atau dua tangan dan bahkan dua tangan saling bergantian)
- capang (capang adalah gerakan tangan yang membengkokkan salah satu dari tangan)
tak terasa waktu untuk kegiatan ini sudah selesai, gerakan yang diberikan masih banyak dan akan dilanjut untuk pertemuan berikutnya dan masih dengan Ibu Rosdiana, Ibu Nani, dan Ibu Tanti. Untuk adik-adik yang sudah ikut dalam kegiatan ini semangat terus walaupun gerakannya belum maksimal dengan usaha dan kerja keras pasti nanti akan membuahkan hasil aminn.
Manakah bagian tubuh yang dapat melakukan Gejug?
Gejug adalah gerakan tari yang dilakukan oleh Jawaban: Gejug adalah menghentakkan kaki bagian telapak kaki kebelakang kaki yang menjadi tumpuan. gejug ada 2, yaitu gejug kanan dan gejug kiri Masih banyak istilah gerak yang belum saya tulis. namun inilah gerakan-gerakan yang sering dipakai pada pelajaran seni tari, baik praktek maupun teori seni tari. semoga bermanfaat. mohon maaf kalo salah
Ud di kasi lope sama bintang 🙂 gak ini salah soalnya yang ditanya oleh malah di jawab yang lain
: Gejug adalah gerakan tari yang dilakukan oleh
Apa yang dimaksud dengan gerak tari kreasi?
Tari Kreasi: Pengertian, Ciri-ciri dan Jenis-jenisnya Jakarta – Perkembangan tari di Indonesia semakin berkembang seiring berjalannya waktu, terutama pada tari kreasi. ini juga sering disebut sebagai tari kreasi baru. Pengertian tari kreasi sendiri merujuk kepada kombinasi antara nilai tari tradisional dengan modern.
Singkatnya, tari kreasi lebih kepada tari tradisional yang dikreasikan sedemikian rupa dengan gerakan-gerakan yang tak kalah menarik dan menjunjung nilai estetika. Mengutip dari buku Pembelajaran Tari dalam Kurikulum PAUD, pembentukan tari kreasi ini sebagai salah satu langkah untuk melestarikan tari tradisional.
Selain itu, tari kreasi juga mencegah tari tradisional agar tidak punah. Tari kreasi juga cenderung disukai oleh anak-anak karena gerakannya yang energik dan lincah. Selain itu, tari kreasi juga tidak terikat kepada standar tari yang baku. Rancangan pada tari kreasi dibentuk sesuai kreasi penata tari dengan tetap menyesuaikan dan memelihara nilai artistiknya dengan karakteristik lincah.
Apa yang dimaksud dengan gerak tari distortif?
Seni Gerak Tubuh Dalam Balutan Tarian Tradisional Seni adalah pengalaman dalam bentuk medium indrawi yang menarik dan di tata dengan rapi, yang di wujudkan untuk di komunikasikan dan di renungkan. Seni adalah karya manusia yang dapat menimbulkan rasa senang dalam rohani kita.
Menurut Herbert Read “seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Bentuk yang demikian itu memuaskan kesadaran keindahan kita dan rasa indah ini terpenuhi bila kita menemukan kesatuan atau harmoni dari hubungan bentuk-bentuk yang kita amati itu”. Keindahan adalah sesuatu yng dapat menimbulkan rasa senang dan seni adalah keindahan.
Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau substansi gerak, dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia. Gerak- gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau gerak keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif.
Gerak ekspresif ialah gerak yang indah, yang bisa menggetarkan perasaan manusia. Gerak yang distilir mengandung ritme tertentu,yang dapat memberikan kepuasan batin manusia. Gerak yang indah bukan hanya gerak-gerak yang halus saja, tetapi gerak-gerak yang kasar, keras, kuat, penuh dengan tekanan-tekanan, serta gerak anehpun dapat merupakan gerak yang indah.
Gerak merupakan elemen pertama dalam tari, maka ritme merupakan elemen kedua yang juga sangat penting dalam tari. Soedarsono mengetengahkan sebuah definisi “Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang di ungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. untuk menghasilkan gerak yang indah membutuhkan proses pengolahan atau penggarapan terlebih dahulu, pengolahan unsur keindahannya bersipat stilatif dan distortif.” berikut penjelasannya: 1.
Gerak Stilatif yaitu: gerak yang telah mengalami proses pengolahan (penghalusan) yang mengarah pada benuk-bentuk yang indah.2. Gerak Distorsif yaitu: pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya dan merupakan salah satu proses stilasi. Dari hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi lahirlah dua jenis gerak tari yaitu, gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi.
Berikut penjelasannya: 1. Gerak murni : dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian tertentu, yang dipentingkan faktor keindahan gerak saja.2. Gerak maknawi : dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu, disamping keindahannya.
- Gerak maknawi di sebut juga gerak Gesture, bersifat menirukan ( imitative dan mimitif ).a.
- Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam.b.
- Mimitif adalah gerak peniruan dari gerak-gerik manusia.
- Tari merupakan komposisi gerak, berdasarkan bentuknya ada 2 jenis tari yaitu : 1.
- Tari Representasional yaitu tari yang menggambarkan sesuatu secara jelas.
Tari bersumber pada kehidupan sehari-hari. Contoh: Tari perang, tari tani dll.2. Tari Non Representasional yaitu tari yang idak menggambarkan sesuatu, menekankan pada keindahan gerak semata. Keindahan dalam seni tari tidak hanya pada gerak tubuh, untuk keutuhannya memerlukan dukungan seni lain sebagai kelengkapan seperti: busana, rias, property, musik, tata pentas, drama dan sastra.
Tari tumbuh dan berkembang dari jaman ke jaman sesuai dengan berkembangnya taraf kehidupan manusia di dunia ini termasuk pula kondisi alam/lingkungan, sosial dan kepercayaan/agamanya (religi) atau lebih luasnya lagi dengan perkembangan budayanya.1. Tari Dalam Fungsi Sosial Tari dalam kehidupan sosial masyarakat memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a. Tari untuk kebutuhan upacara kepercayaan (religi), disebut tari upacara. Tarian ini lahir merupakan dampak dari aktivitas masyarakat yang berhubungan dengan penyelenggaraan pemujaan dalam kepercayaannya yang bersifat magis dan sakral. Tari upacara merupakan tari yang paling tua, karena tarian ini telah muncul pada masa peradaban manusia masih primitif (sederhana), dimana manusia dijaman itu masih memiliki intelektual yang rendah dan masih memiliki keterbatasan kemampuan berpikir serta menganut kepercayaan animisme, dinamisme dan totemisme.
Kondisi tari upacara bila ditinjau dari segi koreografi, rias dan busananya, musik pengiring, tempat dan cara penyajiannya sangat sederhana, karena kita maklumi tarian upacara bukan bentuk tari hasil dari penataan khusus, akan tetapi hanya merupakan gerak-gerak spontan sebagai ekspresi dari gerak-gerik penyelenggaraan pemujaannya.
Demikian pula rias dan busana, musik pengiring, tempat dan cara pementasannya sangat tergantung kepada tujuan dan kondisi dari penyelenggaraan upacaranya. Keindahan yang terlahir dari gerak-gerak yang sangat didukung oleh kekuatan ekspresi dan ritme dalam penyampaian harapannya (tujuan dari pemujaannya).
Bentuk tari upacara ini hidup dimana-mana di dunia ini, akan tetapi sesuai dengan perkembangan kehidupan sosial masyarakatnya ada yang masih bertahan hidup, dikarenakan tarian tersebut masih relevan dengan kebutuhan masyarakatnya, dan banyak yang sudah punah dikarenakan sudah tidak relevan lagi dengan kondisi kehidupan masyarakatnya, atau bisa bertahan dikarenakan sudah beralih fungsi ke bentuk tari lain seperti menjadi tari hiburan atau pertunjukan.b.
Tari Hiburan “Adapun yang termasuk tari-tarian hiburan, tari-tarian dimana titik berat tarian tersebut bukanlah keindahan, tetapi lebih pada segi hiburan, dan umumnya merupakan tarian pergaulan”. Dalam tarian ini akan terlihat lebih mementingkan kepuasan pribadi (individu) pelakunya dari pada kepuasan bagi orang yang melihatnya (penonton), yang penting mereka bisa bergerak sepuasnya sesuai dengan alunan irama yang diikutinya.
Yang dimaksud dengan tari sebagai media pergaulan di sini, pada dasarnya berlatar belakang dilakukan secara terpadu bersama- sama, baik oleh semua laki-laki, semua perempuan maupun laki-laki sama perempuan. Bahkan semaraknya fenomena ini antara lain bahwa semua orang yang hadir di tempat itu berhak dan layak tampil, tak ada garis pemisah antara pelaku atau penari dengan penonton.
Sebenarnya terjadinya perlakuan-perlakuan yang melanggar kesusilaan. Hal ini cukup meresahkan masyarakat serta merendahkan citra keseniannya.c. Tari Pertunjukan Tari pertunjukan merupakan ekspresi jiwa yang didominir oleh akal. Maksudnya tari pertunjukan dalam proses karyanya lebih banyak menggunakan akal/pemikiran, karena tarian ini sengaja dibuat untuk disajikan dan memberikan kesenangan kepada pihak lain/penononton, melalui perencanaan (pembuatan konsep/naskah), pengolahan/penggarapan, serta penampilan hasil karya (pementasan), tertata dengan baik secara artistik untuk mewujudkan suatu tontonan yang dapat memberikan kepuasan/kesenangan Bagi penonton/apresiatornya.
- Pada fungsi inilah tari terwujud lewat ekspresi penari menjadi media komunikasi estetik antara penggarap atau koreografer dengan para penontonnya.
- Sehingga tarian ini disebut juga berfungsi sebagai presentasi estetis.2.
- Tari Dalam Fungsi Pendidikan Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metoda- metoda tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku sesuai dengan kebutuhan (lihat Psikologi Pendidikan, 2006 :10).
Peranan seni tari dalam pendidikan diartikan bagaimana dampak positif dari aktivitas manusia dalam seni tari dan bagaimana pengaruh positifnya terhadap kehidupan manusia baik secara individu maupun kelompok. : Seni Gerak Tubuh Dalam Balutan Tarian Tradisional
Apa yang dimaksud dengan gerak tari Nyempurit?
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah lingkaran. Posisi ini terdapat pada tari gaya Surakarta dan Yogyakarta, dipergunakan untuk tangan kiri dan kanan.
Ngleledhek. Gerakan penari ledhek yang kurang lebih maksudnya memikat hati, tujuannya agar penonton, lebih-lebih yang akan ngibing (lihat ngibing) menjadi tertarik padanya. Ngoyog. Menggerakkan seluruh tubuh jika samping kiri atau kanan tanpa mengangkat kaki pada tari puteri dan putera gaya Yogyakarta.
Ngoyog bali jinjit. Menggerakan seluruh tubuh kesamping kanan tanpa mengangkat kaki (lihat ngoyog), kemudian kembali (bali) dengan gerak berjengket diatas ujung kaki (jinjit) ke posisi semula. Gerak ini hanya terdapat pada tari putera halus dan rendah hati (lihat alus impur) gaya Yogyakarta untuk peranan-peranan seperti Arjuna, Rama, Laksmana, dll.
- Ngoyog cethik.
- Menggerakkan pinggul kesamping kiri atau kanan pada tari gaya Yogyakarata. Ngregem,
- Gerak menggenggam sampur pada tari puteri gaya Yogyakarta.
- Gerak ini dilakukan pada waktu persiapan akan melakukan gerak panggel (lihat panggel) dana hanya dilakukan dengan tangan kanan. Ngruji.
- Posisi tangan kanan dengan meluruskan keempat jari-jari keatas, sedangkan ibu jari ditekuk ke arah telapak tangan.
Posisi tangan ini terdapat pada tari gaya Yogyakarta, lazimnya dipergunakan untuk tangan sebelah kiri. Ngundhuh sekar. Ragam gerak kedua belah tangan dengan posisi salah satu tangan berada didekat telinga, sedangkan tangan yang lain mengarah diagonal ke bawah, menirukan gerak sedang memetik (ngundhuh) bunga (sekar) pada tari puteri dan putera halus gaya Yogyakarta.
- Gerak ini dipakai pada tari bedhaya, srimpi dan enjeran. Ngunus.
- Gerak menarik (ngunus) kaki yang baru saja diletakkan pada tari putera halus dan gaya Yogyakarta.
- Ngunus racik.
- Gerak menarik (ngunus) tangan yang dilakukan dua kali (racik) pada tari putera halus dan gagah gaya Yogyakarta.
- Gerak ini merupakan gerak penghubung bagi frase yang agak panjang, yang dilakukan bila akan berganti ke frase yang alian.
Setelah gerak ngunus racik disusul dengan gerak sabetan (lihat sabetan ) sebagai permulaan frase berikutnya. Nibake. Bahasa jawa ngoko (rendah) untuk ndhawahken (lihat ndhawahken ). Nimblis, Dengan seluruh tubuh dan segenap kekuatan mencoba mengenai lawan.
- Ningsetkan peningset.
- Ragam gerak tangan kiri dan tangan menggambarkan penari sedang mengencangkan ( ningset-ken ) sabuk ( peningset ) pada tari Klana, dan sering pula pada bagian enjeran ( lihat enjeran ) dalam tari perang. Njimpit.
- Memegang tepi sampur dengan ibu jari dan jari tengah dalam bentuk posisi tangan ngithing (lihat ngithing ) untuk tari gaya Yogyakarta.
Nyamber. Melakukan gerak terbang (lihat samberan ) pada tari gaya Yogyakarta. Nyamplak. Gerak memukul dengan sampur atau selendang yang banyak digunakan pada tari perang puteri atau putera halus gaya Yogyakarata. Nyangkol udhet. Mencangkolkan udhet atau sampur ( lihat udhet ) pada siku untuk tari puteri gaya Yogyakarta.
Nyaraki. Bila raja berkenan naik kuda dalam suatu upacara, maka para petugas yang menyiapkan kuda ( game l) membersihkan mulut kuda dengan air, maju mendekat dan mundur setelah selesai tugas dengan jalan menari. Nyathok. Menggerakkan sampur atau selendang dengan melemparkan ke atas tetapi tidak dilepaskan melainkan ditangkap kembali dengan ujung jari-jari tangan hingga sampur tersebut menutupi tangan, untuk tari gaya Yogyakarta.
Nyebrak. Cara mencabut keris warangka, tetapi belum sampai keluar semua dari warangkanya. Nyempurit. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari dengan ujung telunjuk, jari tengah dan jari manis ditekuk ke bawah, kelingking ditekuk ke atas hingga bentuk posisi ini memyerupai kepala seekor burung.
- Posisi tangan ini terdapat pada tari gaya Surakarta dan Yogyakarta, lazimnya dipergunakan untuk tangan sebelah kanan. Nyirig,
- Melakukan gerak sirig (lihat sirig ).
- Nylekenthing,
- Posisi jari-jari kaki yang ditekuk ke atas yang merupakan posisi yang selalu harus dilakukan bagian kaki yang menapak pada tari gaya Yogyakarta.
Nyothe, Cara memakai keris setelah dimasukkan atau diselipkan pada sabuk yang sebenarnya berada dibagian warangka yang disebut branggah maupun gayaman (lihat branggah dan gayaman ) agak ditarik kesamping, sehingga terletak dibagian samping badan, seolah-olah seperti dijapit dengan tangan atau lengan.
- Obah lambung.
- Gerak lambung atau toreo bagian bawah kesamping kiri kanan pada tari gaya Yogyakarta.
- Ombak banyu.
- Gerak peralihan yang terdapat pada tari putera halus dan gagah gaya Yogyakarta.
- Ombak berarti ‘ombak’ banyu, banyu berarti ‘air’.
- Gerak ini bernama ombak banyu karena pada waktu menggerakkan badan ke kiri dan ke kanan selalu didahului dengan gerak ke atas seperti gerak ombak air.
Gerak ini dipakai pada tari Lawung dan adegan-adegan penghadapan pada drama tari. Ombak banyu wirama rangkep, Gerak ombak banyu (lihat ombak banyu ) yang dilakukan dengan irama rangkap (rangkep) yaitu dua kali lebih lambat dari ombak banyu biasa.
- Gerak ini dipakai pada tari putera halus dan gagah gaya Yogyakarta seperti tari Lawung dan adegan-adegan penghadapan pada drama tari.
- Nbsp; Ongkek.1.
- Gerakkan seluruh lengan sampai bahu kiri atau kanan ke depan, kemudian ke belakang pada tari gaya Yogyakarta; 2.
- Buluh bambu yang diberi dua buah kaki, sebagai pemikul gamelan barangan (lihat barangan).
Ora mingkih. Yakin pada diri sendiri dan pantang mundur, merupakan dasar keempat dari dasar estetik tari Jawa gaya Yogyakarta yang disebut Joged Mataram (lihat Joged Mataram ). Ora berarti ‘tidak’ mingkuh berarti ‘bergerak’. Seorang penari harus merasa yakin atas penampilan dirinya di atas pentas dan tidak akan merasa terganggu oleh sesuatu apapun.
Misalnya kakinya menginjak sesuatu hingga merasa sakit, ia tidak boleh menunjukkan rasa sakit itu dsb. Atau, meskipun seorang penari lupa akan sesuatu bagian dari gerak tari yang harus dibawakan, ia tidak boleh berhenti dan mengingat-ingat yang terlupa, tetapi ia harus terus menari dengan penuh keyakinan.
Pacak gulu. Gerak kepala pada tari gaya Surakarta dan Yogyakarta. Pacak berarti ‘hiasan’; dan gulu berarti ‘leher’. Disebut demikian karena gerak kepala ini sebenarnya merupakan akibat dari gerak leher. Pacak gulu jiling, Gerak kepala (lihat pacak gulu ) dengan meliuk-liuk ke atas ( jiling ).
Pandengan. Pandangan mata yang jaraknya berdasar pandangan mata ke titik lantai pada tari gaya Yogyakarta. Jarak ini berbeda-beda antara tipe tari yang satu dengan tipe tari yang lain. Pandangan mata tari puteri dan putera halus adalah kira-kira lima kali tinggi badan penari. Hanya pada tari perang pandangan penari ditujukan ke kepala musuhnya.
Panggel. Gerak kaki pada tari puteri dan putera halus gaya Yogyakarta (lihat panggel). Kaki kanan menapak penuh, sedangkan kaki kiri menapak sambil berjengket dengan tekanan yang lembut. Untuk tari puteri dan putera halus ada dua panggel, yaitu panggel kiri dan panggel kanan.
- Panggel kiwa.
- Gerak kaki pada tari putera dan puteri halus gaya Yogyakarta (lihat panggel ).
- Aki kanan menapak penuh, sedangkan kaki kiri menapak sambil berjengket dengan tekanan lembut.
- Nbsp; Panggel ngregem.
- Gerak panggel (lihat panggel) dengan dibarengi oleh gerak ngregem (menggenggam sampur ) pada tari puteri gaya Yogyakarta.
Panggel tengen, Gerak kaki pada tari puteri dan putera halus gaya Yogyakarta (lihat panggel ), kaki kiri menapak penuh, sedangkan kaki kanan menapak sambil berjengket dengan tekanan lembut. Pangkat ndhawah. Transisi dari gendhing (lihat gendhing ) ke bagian ndhawah.
- Pangkat minggah,
- Transisi dari gendhing (lihat gendhing ) ke bagian minggah. Pangkon.
- Tempat meletakkan bilahan jenis saron yang dibuat dari kayu yang bentuknya mirip koyak dengan bagian kanan kiri terdapat hiasan mirip gelung, pada bagian tengah terdapat semacam lubang berbentuk empat persegi panjang sebagai resonator.
Pangkon ini mempunyai alas kaki, dan yang bagus dibuat dari kayu nangka. Pangrawit, Sama dengan pradangga (lihat pradangga ). Pasemon. Ekspresi muka pada tari gaya Yogyakarta yang meskipun tidak bebas, tetapi harus cocok dengan peranan yang dibawakan.
Pasu. Bagian tepi rai (lihat rai ) yang melengkung menghubungkan bagian rai dan bau pada jenis pencon. Patalon. Rangkaian beberapa untuk gendhing yang dibunyikan sebelum pertunjukkan wayang dimulai. Untuk wayang di daerah Surakarta menggunakan rangakaian gendhing Patalon dimulai dari gendhing Cucurbawuk diteruskan Pareanom kemudian diteruskan lagi ladrang Srikaton dan Ketawang Sukmailang, Ayak-ayakan, Srepegan dan diakhiri dengan Sampak, semuanya pathet Manyura.
Susunan tersebut untuk wayang kulit purwa. Patapukan. Lihat wayang topeng. Pendhapan. Berjalan dengan lutut ditekuk, dan pada waktu badan digerakkan kedepan kaki berjengket. Gerak berjalan ini terdapat pada tari putera halus dan gagah gaya Yogyakarta, dipakai untuk gerak merayu pada tari percintaan.
- Perang, Gerak perang, baik dengan menggunakan senjata atau tidak pada tari gaya Surakarta dan Yogyakarta.
- Perangan,
- Gerak perangan atau bagian perang dari komposisi tari perang gaya Yogyakarta.
- Perangan merupakan bagian ketiga dari komposisi tari perang yang utuh yang terdiri dari empat bagian, yaitu maju gendhing, enjeran, perangan, dan mundur gendhing.
Perang brubuh. Perang terakhir dalam suatu lakon wayang wong, untuk menentukan siapa yang menang. Perang gendhing. Gerak tari yang menggambarkan peperangan, namun gerak-gerak tersebut masih terikat oleh irama gamelan, seperti misalnya pada irama kethuk, kempul, kenong, gong.
Perang irama, Perang berirama pada tari gaya Yogyakarta, misalnya perang pada Srimpi, Lawung, dan juga pada beksan-beksan perang lainnya (lihat perang gendhing). Perang jengkeng. Gerak perang yang dilakukan dengan posisi jengkeng atau jongkok pada tari putera gagah gaya Yogyakarta. Perang kembang.
Perang didalam wayang wong (lihat wayang wong ), antara raksasa Cakil dan kawan-kawannya raksasas yang lain melawan seorang ksatria, di mana dalam perang ini perang penuh dengan variasi yang bermacam-macam dengan mementingkan keindahan gerak. Perang mandras.
Gerak tari gaya Surakarta untuk menggambarkan perang, dengan iranagan srepekan (lihat srepegan), dengan gerak yang masih terikat oleh irama kendhang yang mempunyai pola-pola tertentu. Apabila akan mengakhiri suatu pola tersebut akan jelas terdengar kendhang memainkannya dan pertanda akan gong pada akhir pola tersebut.
Perang ruket, Gerak tari yang menggambarkan perang dan tidak terikat oleh irama dari gamelan, sehingga langsung pada gerak-gerak perang yang mengutamakan kelincahan, ketrampilan, dan semangat.
Apa itu tari Sulintang?
Tari Sulintang adalah tari kreasi baru yang berasal dari daerah Jawa Barat. Tari Sulintang ini adalah tarian yang diciptakan oleh sang maestro seniman besar dan koreografi tari, Raden Tjeje Somantri atau yang memilki nama lengkap Raden Rusdi Somantri namun kemudian lebih akrab dipanggil dengan nama Tjeje.