Apakah Yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat Rancangan Panggung Pentas Pantomim?

Apakah Yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat Rancangan Panggung Pentas Pantomim
Pementasan Pantomim (Materi Seni Budaya SMP Kelas Halaman 217 s/d 221) Setiap pementasan mempunyai kesan dan karakter yang berbeda. Hal ini ditentukan oleh seberapa berhasil kita mewujudkan pementasan yang telah kita rancang dan persiapkan dengan waktu yang cukup panjang dan pengorbanan yang telah kita berikan, baik itu waktu maupun biaya.

  1. Maka sebaiknya pementasan yang dirancang dapat terlaksana dengan sukses.
  2. Esuksesan ditentukan oleh ketekunan dan keseriusan kalian dalam proses mempersiapkan pementasannya.
  3. Pelaksanaan pementasan Pantomim harus dikelola dengan manajemen pertunjukan yang baik.
  4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pementasan pantomime antara lain sebagai berikut : 1.

Persiapan Seluruh panitia penyelenggara. Kepanitiaan yang telah disusun sebaiknya melaksanakan tugasnya sesuai dengan kemampuan dan tugas pada bidang kerja masing – masing, jangan sampai ada yang tidak sesuai. Rasa tanggung jawab dan rasa memiliki pada produksi pementasan yang akan dipentaskan harus terus ditanamkan dalam pribadi semua kepanitiaan.

  1. Semua panitia mempunyai satu tujuan yaitu mensukseskan pementasan pantomime.
  2. Pemanggungan merupakan sebuah proses akhir dari persiapan perancangan dan latihan panjang yang telah dilalui.
  3. Hal penting dalam proses pemanggungan diantaranya menyiapkan panggung dengan baik agar proses pementasan berjalan dengan baik.

Pemanggungan berurusan juga dengan hal – hal yang bersifat teknik pemasangan setting, teknik penggunaan alat – alat property, teknik sound system dan teknik penataan lampu. Kehadiran penonton untuk mengapresiasi karya pertunjukan dipersiapkan, sangat ditentukan oleh usaha dalam melakukan publikasi.

  1. Publikasi merupakan penyebaran informasi dan berita tentang pementasan.
  2. Banyak cara untuk mempublikasikan pementasan, diantaranya publikasi yang dilakukan dari mulut ke mulut.
  3. Semua pendukung memberitakan tentang pementasan yang akan dilaksanakan pada orang – orang terdekat, keluarga dan teman.
  4. Publikasi yang dilakukan dari mulut ke mulut bersifat terbatas.

Publikasi yang umum yang bisa menjangkau kalangan yang lebih luas dilakukan melalui media massa, Koran, majalah, radio dan televise. Media poster, baliho, pamphlet dan spanduk bisa juga dibuat sebagai untuk publikasi pementasan pantomime di tempat – tempat umum yang strategis.

  1. Arya pantomime termasuk jenis karya seni pertunjukan.
  2. Arakteristik seni pertunjukan adalah terikat oleh ruang dan waktu, artinya karya pertunjukan tidak abadi, hanya bisa dinikmati saat pertunjukan sedang berlangsung.
  3. Oleh karena itu, sebagai cara supaya bisa abadi pertunjukan harus didokumentasikan, meskipun cita rasanya tidak sama seperti saat pementasan berlangsung.

Namun, minimal kita bisa mengabadikan saat – saat berkreasi seni. Berbagai media dokumentasi bisa kalian gunakan seperti kamera foto grafi dan kamera video.B. Mengevaluasi Pementasan Pantomim. Kegiatan evaluasi dilakukan untuk memahami dan mengoreksi proses yang telah kalian lakukan.

  1. Apa yang telah dirancang kemudian menjadi pementasan.
  2. Pada saat evaluasi kalian dapat mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan dari rancangan pementasan yang telah kalian buat.
  3. Perlu keterbukaan dan mau saling menerima kritik diantara semua pendukung pementasan.
  4. Hal ini sangat baik untuk pelaksanaan pementasan selanjutnya sehingga kalian dapat belajar dari kegagalan dan melanjutkan keberhasilan yang telah dicapai supaya lebih sukses.

: Pementasan Pantomim (Materi Seni Budaya SMP Kelas Halaman 217 s/d 221)

Apa saja contoh pantomim berpasangan?

Pantomim Kelompok – Pantomim juga bisa dilakukan oleh lebih dari dua orang atau secara kelompok. Gerak-gerak Pantomim secara kelompok dapat dibuat adegan seperti menirukan gerakan sekelompok bebek yang sedang digembala petani, adegan di sebuah pasar yang ramai dengan berbagai macam aktivitas bisa juga mencari aktivitas-aktivitas yang menarik lainnya.

Berapa bagian panggung pentas?

Langkah-Langkah Penataan Panggung – Area panggung pentas dibagi atas sembilan bagian yang terdiri atas bagian depan kanan, depan kiri, depan tengah, tengah kanan, tengah, tengah kiri, belakang kanan, belakang tengah, dan belakang kiri. Pembagian area panggung berfungsi untuk mengatur dekorasi apa saja yang dapat diletakkan pada tiap bagian sehingga tidak ada bagian yang terlalu kosong atau terlalu penuh dekorasi.

You might be interested:  Sebutkan Tokoh Yang Mengusulkan Rancangan Dasar Negara Dalam Sidang Pertama Bpupki?

Siapkan sebuah naskah lakon yang akan dipentaskan. Pelajari naskah tersebut. Identifikasi jumlah tempat yang diperlukan untuk membuat pertunjukan lakon tersebut. Selain itu, identifikasi properti yang diperlukan untuk menunjang pentas lakon. Pastikan properti dan tempat yang digunakan efisien dan efektif. Maksudnya, tata panggung haruslah sesuai dengan tuntutan pertunjukan dan memiliki fungsi yang jelas. Buat sketsa yang sesuai dengan keterangan yang ada dalam naskah lakon. Buat rancangan tata panggung beserta properti sekaligus ukuran yang dibutuhkan. Pastikan rancangan yang dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip menata panggung. Warnai rancangan tata panggung.

Apakah gambar rancangan harus mengacu pada prinsip-prinsip fungsi tata busana dalam pementasan?

Membuat Rancangan Tata Artistik Pementasan » » Membuat Rancangan Tata Artistik Pementasan Tata artistik merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah pementasan. Pertunjukan atau pementasan teater menjadi tidak sempurna tanpa adanya tata artistik yang mendukungnya.

Unsur artistik dalam sebuah pementasan meliputi tata panggung, tata busana, tata cahaya, tata rias, tata suara, tata musik yang dapat membantu pementasan menjadi sempurna sebagai pertunjukan. Unsur-unsur artistik tersebut menjadi lebih berperan apabila penata artistik mampu memanfaatkan dengan baik. Untuk itu sebelum melakukan pementasan ada baiknya merancang terlebih dahulu unsur-unsur tersebut sehingga unsur-unsur tersebut menjadi kesatuan yang utuh untuk mendukung sebuah pementasan.

Tata artistik dalam sebuah pementasan antara lain sebagai berikut.A. Merncang Tata Pentas Tata pentas bisa disebut juga dengan scenery atau pemandangan latar belakang tempat memainkan lakon. Tata pentas dalam pengertian yang luas adalah suasana seputar gerak laku di atas pentas dan semua elemen-elemen visual atau yang terlihat oleh mata yang mengitari pemeran dalam pementasan.

Tata pentas dalam pengertian teknik terbatas pada benda yang membentuk suatu latar belakang fisik dan memberi batas lingkungan gerak laku. Dengan mengacu definisi di atas dapat ditarik pengertian bahwa tata pentas adalah semua latar belakang dan benda-benda yang ada di panggung guna menunjang seorang pemeran memainkan lakon.

Prinsip-prinsip dalam menata pentas antara lain sebagai berikut.

Dapat memberi ruang kepada gerak laku. Dapat memberi pernyataan suasana lakon. Dapat memberi pandangan yang menarik. Dapat dilihat dan dimengerti penonton. Merupakan rancangan yang sederhana Dapat bermanfaat terus menerus bagi pemeran atau pelaku. Dapat secara efisien dibuat, disusun, dan dibawa. Dapat membuat rancangan dengan menunjukkan bahwa setiap elemen yang terdapat di dalam penampilan visual pentasnya memiliki hubungan satu sama lain.

B. Merancang Tata Busana Tata busana sangat berpengaruh pada penonton karena sebelum seorang pemeran didengar dialognya terlebih dahulu diperhatikan penampilannya. Oleh sebab itu, kesan yang ditimbulkan pada penonton mengenai diri pemeran tergantung pada apa yang tampak oleh mata penonton.

Pilihlah dan pelajari naskah lakon yang akan dimainkan Identifikasilah ada berapa macam busana yang ada dalam naskah lakon tersebut Buatlah gambar sketsa busana sesuai dengan keterangan yang ada dalam naskah lakon tersebut. Buatlah gambar rancangan busana dan aksesorinya serta berikan ukurannya Gambar rancangan tersebut harus mengacu pada prinsip-prinsip fungsi tata busana dalam pementasan. Warnailah gambar rancangan sesuai dengan tata busana yang akan diwujudkan.

Agar busana pementasan memiliki efek yang diinginkan, maka busana tersebut harus dapat mememnuhi beberapa fungsi tertentu yaitu :

Membantu menghidupkan perwatakan pelaku, artinya sebelum dia berdialog busana yang dikenakan sudah dapat menunjukkan siapa dia sesungguhnya, umurnya, kebangsaannya, status sosialnya, dan kepribadiannya. Membantu menunjukkan individualisasi peranan, artinya warna dan gaya tata busana harus dapat meembedakan peranan yang satu dengan peranan yang lain. Membantu memberi fasilitas dan membantu gerak pelaku, artinya pelaku harus dapat melaksanakan laku atau akting perannya tanpa terganggu oleh busananya. Busana tidak harus dapat memberi bantuan kepada pelaku tetapi busana harus sanggup menambah efek visual gerak, menambah indah dan menyenangkan jika dilihat disetiap posisi yang diambil pelaku.

You might be interested:  Rancangan Mesin Hitung Yang Menginspirasi Pembuatan Komputer?

C. Merancang Tata Rias Tata rias adalah segala sesuatu yang ditujukan untuk membentuk artistik yang mendukung pemeran dalam sebuah pementasan lakon. Tata rias merupakan cara bagaimana menggunakan bahan-bahan kosmetik untuk mewujudkan wajah atau gambaran peran yang akan dimainkan.

  1. Sebagai contoh seorang pemeran dalam kehidupan sehari-hari mungkin dikenal sebagai seorang pelajar, tetapi di atas panggung dia akan menjadi manusia lain atau menjadi seorang pemeran yang digariskan oleh penulis lakon.
  2. Tugas tata rias adalah membantu meberikan dandanan atau perubahan-perubahan pada para pemain sehingga terbentuk dunia pentas dengan suasana yang mengena dan wajar.

Tugas ini dapat merupakan fungsi pokok dan dapat pula sebagai fungsi bantuan. Sebagai fungsi pokok misalnya tata rias akan mengubah seorang gadis belia menjadi nenek tua atau seorang wanita yang memainkan peran sebagai pria atau sebaliknya. Tata rias sebagai fungsi bantuan misalnya seorang gadis muda harus memainkan peranan sebagai gadis muda, tetapi masih membutuhkan riasan muka atau rambut dan hal-hal kecil yang lainnya.

Pilihlah dan pelajari naskah pentas yang akan dipentaskan Buatlah gambar sketsa tata rias sesuai dengan keterangan yang ada dalam naskah lakon. Buatlah gambar rancangan tata rias sesuai dengan karakter yang ada dalam naskah lakon tersebut. Gambarlah rancangan tersebut dengan mengacu pada prinsip-prinsip kegunaan tata rias dalam pementasan. Warnailah gambar rancangan tersebut sesuai dengan tata rias yang akan diwujudkan.

Kegunaan tata rias dalam sebuah pementasan diantaranya adalah sebagai berikut.

Merias tubuh berarti mengubah hal yang alami menjadi hal yang berguna artinya dengan prinsip mendapatkan daya guna yang tepat. Bedanya dengan tata rias cantik adalah kalau tata rias cantik merubah hal yang jelek menjadi cantik, sedangkan rias teater adalah merubah yang alami menjadi yang dikehendaki. Mengatasi efek tata lampu yang kuat. Membuat wajah dan badan sesuai dengan peranan yang dimainkan atau dikehendaki.

Tata Rias dan Tata Cahaya Pementasan

D. Merancang Tata Cahaya Tata cahaya merupakan pengaturan sinar lampu untuk menerangi dan menyinari arena permainan serta menimbulkan efek artistik. Tata cahaya sebelum menggunakan lampu listrik biasanya menggunakan cahaya matahari sebagai sumber penerangannya. Untuk merancang tata cahaya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

Pilihlah naskah lakon yang akan dipentaskan dan pelajari naskah tersebut. Indentifikasilah ada beberapa titik dan jenis cahaya yang ada dalam naskah tersebut. Buatlah gambar denah cahaya sesuai dengan keterangan yang ada dalam naskah lakon. Gambar rancangan tersebut dengan mengacu pada tujuan tata cahaya dalam pementasan. Warnailah gambar denah tata cahaya sesuai dengan tata cahaya yang akan diwujudkan.

Tujuan tata cahaya dalam pementasan adalah berfungsi sebagai berikut.

Menerangi dan menyinari pentas dan pemeranan. Menerangi yaitu sekedar untuk memberi terang dan menghilangkan gelap dalam sebuah pentas. Semua benda yang ada dalam pentas tersebut diterangi. Menyinari yaitu cara menggunakan lampu untuk membuat bagian-bagian pentas sesuai dengan keadaan dramatik lakon. Dengan menyinari daerah-daerah tertentu maka ada suasana yang hendak lebih ditonjolkan agar tercapai efek dramatik Meningkatkan efek cahaya alamiah artinya tata cahaya dapat menentukan jam, musim, cuaca, dengan menggunakan tata cahaya. Melukiskan dekor atau scenery untuk menambah nilai warna sehingga tercapai adanya sinar dan bayangan yang menonjolkan fungsi dekorasi. Membantu permainan lakon dengan cara membantu menciptakan suasana kejiwaan.

You might be interested:  Bagaimana Cara Melakukan Gerakan Meloncat Sambil Berputar?

E. Merancang Tata Bunyi Tata bunyi dapat diartikan sebagai cara untuk mengatur musik, efek bunyi maupun bunyi-bunyian yang lain yang mendukung terciptanya suasana sehingga muncul suasana emosional yang tepat. Tata bunyi juga diharapkan dapat membantu imajinasi penonton untuk bisa membayangkan dan merasakan suasana yang terjadi dalam lakon.

Pilihlah lakon yang akan dipentaskan dan pelajari lakon tersebut. Identifikasilah ada berapa macam jenis bunyi serta suasana yang ada dalam naskah lakon tersebut. Buatlah daftar kebutuhan bunyi yang ada dalam naskah lakon tersebut termasuk bunyi suasana dan bunyi efek. Daftar kebutuhan bunyi tersebut harus mengacu pada prinsip-prinsip terciptanya suasana dan pembangunan imajinasi penonton dalam pementasan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tata bunyi adalah sebagai berikut.

Dialog-efek bunyi-musik, ketiganya bisa dipergunakan bersama-sama, namun terkadang hanya dua atau hanya satu saja. Agar pertunjukan enak didengar dan dilihat harus memperhatikan volume dari ketiga unsur tersebut. Volume tersebut harus sesuai dengan suasana dalam pementasan. Efek bunyi dapat dihasilkan dari alat musik, suara manusia atau benda-benda yang mampu mengeluarkan bunyi untuk membantu penonton menbayangkan apa yang terjadi dalam lakon.

Cara sederhana membuat efek bunyi diantaranya adalah sebagai berikut.

Bunyi pintu ketika dibuka atau ditutup akan terdengar benturan antara grendel dan daun pintu. Untuk menghasilkan bunyi tersebut dengan cara membuat tiruan pintu yang ketika didekatkan dengan mikrofon akan menyerupai bunyi pintu sungguhan. Bunyi jam dapat menggunakan kotak logam dan pensil yang digerakkan ke kiri dan ke kanan. Bunyi halilintar dapat diperoleh dengan menjatuhkan atau memukul seng. Bunyi tembakan dapat diperoleh dengan cara memcahkan balon atau memukul benda keras lainnya. Bunyi kapal terbang dapat diperoleh dengan cara merekam bunyi pesawat sungguhan atau lipatan karton tipis yang ditempelkan pada baling-baling kipas angin dan dikerakan suaranya dengan mikrofon.

Musik dalam teter mempunyai kedudukan yang sangat penting karena penonton akan mudah untuk membayangkan apa yang terjadi di atas pentas. Musik yang baik dan tepat bisa membantu pemeran membawakan warna dan emosi peran dalam adegan, Musik juga dapat dipakai sebagai awal dan penutup adegan atau juga sebagai jembatan antara adegan yang satu dengan adegan yang lain.

Apa yang terpenting dalam pengembangan cerita pantomim?

Sumber Cerita Pantomim – Untuk membuat pementasan pantomim yang baik diperlukan penyusunan alur cerita yang baik juga. Cerita-cerita yang menarik untuk dipakai dalam pantomim pada dasarnya sama dengan alur cerita-cerita pendek yang menggambarkan adegan dan situasi yang dialami tokoh utama.

Namun demikian, Inti dan maksud cerita harus dapat tersampaikan dengan gerakan-gerakan tubuh dan ekspresi. Sumber cerita untuk pantomim dapat diambil dari berbagai peristiwa yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari sehingga penonton lebih terasa related atau terhubung, namun tersampaikan lebih menarik karena penyampaiannya dilakukan melalui gerak tubuh dan ekspresi.

Contoh-contoh berbagai peristiwa sehari-hari tersebut meliputi beberapa adegan di bawah ini.

Aktivitas manusia dari mulai bangun pagi, mandi, sarapan, kegiatan di dapur, di sekolah, di jalan raya, sampai kegiatan makan malam, tidur, dan menjelang pagi. Aktivitas berpetualang ke hutan, pantai, gunung atau lautan, dengan seolah-olah membawa banyak peralatan. Berbagai aktivitas yang berhubungan dengan situasi alam seperti hujan, badai, panas, dan menggigil. Aktivitas manusia berurusan dengan perabotan dan peralatan mesin, misalnya mengendarai kendaraan bermotor, mesin pemotong rumput, mesin jahit, pisau, dan gunting (Tim Kemdikbud, 2017, hlm.114).

Pada akhirnya, hal terpenting dalam pengembangan cerita pantomim adalah mengembangkan ilusi dan imajinasi dari hal sederhana sekali pun. Ilusi artinya meyakini apa yang kita lakukan itu seperti sebenarnya dan benda yang kita pegang atau mainkan seolah-olah benar-benar ada.